Sempat Miskin Karena Catatan Kriminal Sang Ayah, Pria Ini Sukses Jadi Aktor

Woody Harrelson. Foto: AFP/SUZANNE CORDEIRO

Berkat berbagai film keren, dunia kini mengenal Woody Harrelson. Ia pun berhasil menjadi salah satu artis yang sangat dihormati oleh aktor dan aktris Hollywood.

Namun, tahukah kamu kalau masa kecil Harrelson sangat buruk? Ya, Harrelson adalah putra sulung dari seorang pembunuh bayaran paling mengerikan di Amerika Serikat.

Mari lihat perjalanan kariernya di artikel ini. Lihat pula seperti apa prestasi gemilangnya di kancah perfilman dunia.

Woodrow Tracy Harrelson lahir di Texas, Amerika Serikat pada 23 Juli 1961. Sejak kecil, hidup Harrelson sudah tidak biasa.

Woody Harrelson. Foto: Frederic J. BROWN / AFP

Ia merupakan anak dari seorang pembunuh bayaran yang berbahaya, Charles Voyde Harrelson. Pada 1979, Charles berhasil dibekuk polisi dan ditahan seumur hidup atas dakwaan tindak pembunuhan tingkat satu.

Tanpa sang ayah, Woody Harrelson hidup serba kekurangan dengan sang ibu dan seorang adik laki-laki. Karena tak punya uang, setelah lulus SMA, mau tidak mau, Harrelson harus bekerja di taman bermain Kings Island.

Dari pekerjaan itu, Harrelson berhasil mengumpulkan uang untuk berkuliah. Akhirnya, ia pun masuk Hanover College di Indiana Amerika Serikat dan berhasil lulus pada 1983.

Woody Harrelson. Foto: AFP/APU GOMES

Seni peran sudah menjadi hobi yang Harrelson geluti sejak SMA. Pada 1985, nasib baik menghampiri dan ia pun berhasil menjadi salah satu pemeran di serial Cheers.

Banyak orang menyukai caranya berperan di serial tersebut. Lima kali menjadi nominasi, Harrelson pun akhirnya menang Emmy Awards pada 1989.

Selama ambil bagian di serial Cheers, Harrelson juga bermain di film layar lebar. Film pertamanya adalah Wildcats (1986) yang juga dibintangi oleh Wesley Snipes.

Setelah film itu, Harrelson menjalin hubungan persahabatan dengan Snipes. Mereka pun sempat dua kali menjadi partner di film komedi laga White Men Can't Jump (1992), dan Money Train (1995).

Di era '90-an, nama Woody Harrelson juga semakin tersohor berkat perannya di film biopik The People vs. Larry Flynt. Berkat film itu, ia masuk nominasi di Golden Globe Award dan Piala Oscar.

Ada juga film The Thin Red Line (1999) yang sukses membuatnya masuk nominasi di 7 kategori Piala Oscars. Meski Harrelson tak berhasil menang, pencapaian tersebut sudah membuktikan bahwa kapasitas aktingnya disegani di Hollywood.

Pada 2007, Harrelson bermain di film No Country for Old Men yang memenangkan Best Picture di Piala Oscars. Ia memenangkan kategori Best Cast di SAG Awards bersama sederet pemain lain, yakni Tommy Lee Jones, Javier Bardem, Josh Brolin, dan Kelly Macdonald.

Dua tahun setelahnya, Harrelson berperan sebagai Captain Tony Stone di film The Messenger. Ia dipuji oleh kritikus film dan menjadi nominasi di berbagai ajang penghargaan, seperti Satellite Awards, Golden Globe Awards, SAG Awards, dan Piala Oscar.

Di tahun yang sama, ia bermain di film Zombieland yang sukses dicintai banyak orang. Tahun lalu, ia kembali berperan di sekuel film tersebut.

Selain Zombieland, banyak film box office lain yang ia perankan, seperti The Hunger Games, dan War for the Planet of the Apes. Ia juga sempat memproduseri dan menyutradarai film bertajuk Lost in London, yang rilis pada 2017.

Film terakhir yang memberi Woody Harrelson nominasi di Piala Oscar dan Golden Globe Awards adalah Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017). Meski banyak orang memuji penampilannya, ia gagal menang di ajang tersebut.

Pada 2018, Harrelson bermain di dua film blockbuster, yakni Solo: A Star Wars Story, dan Venom. Rencananya, ia akan menjadi tokoh antagonis utama di film Venom 2 yang kembali dibintangi oleh Tom Hardy.

Meski masa lalunya yang sangat kelam, kini Woody Harrelson telah menjadi salah satu aktor yang disegani di Hollywood. Jumlah kekayaannya pun sangat fantastis, yakni mencapai Rp 906 miliar atau setara dengan $ 65 juta.