4 Perbedaan Reksadana dan Saham

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dana investasi saham dan reksa dana, Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dana investasi saham dan reksa dana, Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perbedaan reksadana dan saham masih sering dicari sebagian masyarakat. Ini lantaran kedua hal tersebut sedikit membingungkan masyarakat, terutama bagi mereka yang hendak memulai menginvestasikan sejumlah dana miliknya ke pasar modal.
ADVERTISEMENT
Meski keduanya diperdagangkan di pasar modal, namun kedua hal itu memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebelum Anda terjun ke dunia investasi, Anda perlu mengetahui perbedaan dari keduanya.
Sebab, jika seseorang ingin menginvestasikan dananya ke pasar modal, mereka perlu mengetahui instrumen yang mereka pilih. Untuk itu, Anda bisa menyimak sampai tuntas artikel ini.

Pengertian Reksadana dan Saham

Berdasarkan buku Semakin Dekat dengan Pasar Modal Indonesia, reksa dana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal secara kolektif untuk berinvestasi dalam portofolio efek atau saham yang tersedia di pasar modal. Adapun pihak yang mengelola dana ialah manajer investasi (MI).
Namun, jika kita melihat buku Pasar Uang dan Pasar Modal, reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari para investor, yang selanjutnya akan diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jika mengacu buku Manajemen Perencanaan Keuangan, saham diartikan sebagai surat berharga yang diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menyatakan kepemilikan suatu aset perusahaan. Adapun saham diterbitkan perusahaan guna mendapatkan pembiayaan perusahaan tersebut.
Ilustrasi investasi, Foto: unsplash
Mengutip buku Panduan Lengkap Program Pengungkapan, saham ialah bukti kepemilikan suatu perusahaan. saham diterbitkan perusahaan untuk menunjang pendanaan perusahaan tersebut.
Secara sederhana, reksa dana ialah wadah guna menghimpun dana dari para investor yang nantinya akan diperdagangkan dalam berbagai macam instrumen, seperti obligasi, surat utang, deposito, dan sebagainya.
Sementara saat membeli saham, investor tidak melibatkan Manajemen Investasi dalam membeli instrumen tersebut. Dan pembelian saham berarti kepemilikan atas suatu aset di perusahaan tertentu.

Perbedaan Reksadana dan Saham

Setelah mengetahui pengertian dari masing-masing instrumen investasi. Pada subbab ini BeritaBisnis akan menjelaskan terkait perbedaan antara reksa dana dan saham. Untuk lebih lengkapnya, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

1. Pihak Pengelola Dana

Ketika membeli saham, Anda selaku investor yang memegang kendali penuh atas modal yang hendak Anda investasikan dalam bentuk saham. Sementara dalam reksa dana, pihak yang mengelola dana Anda ialah manajer investasi selaku pihak yang berkompeten dan bersertifikat.

2. Objek yang Dibeli

Pada reksa dana, objek yang dibeli bisa beragam instrumen investasi, di antaranya surat berharga, obligasi, deposito dan lain-lainnya. Sedangkan saham, objek yang dibeli merujuk pada bagian kepemilikan atas suatu aset di perusahaan.

3. Minimum Modal Investasi

Untuk bisa menanamkan modal Anda di reksa dana, Anda tidak perlu memiliki modal yang besar. Cukup dengan uang puluhan ribu saja, Anda sudah bisa menginvestasikan dana milik Anda.
Berbeda jika Anda menginvestasikan dana milik Anda ke dalam saham. Anda perlu memiliki modal yang besar, dana yang harus dimiliki minimal jutaan rupiah.
ADVERTISEMENT

4. Risiko

Bagi pemula yang hendak melakukan investasi, Anda bisa mencoba berinvestasi di reksa dana karena risiko yang mungkin diterima begitu kecil. Hal ini dikarenakan dana yang diinvestasikan dikelola oleh manajer investasi yang berkompeten.
Sedangkan jika Anda menginvestasikan dana dengan membeli saham, risiko yang didapat bisa lebih besar. Tentunya ini dikarenakan pengelolaan dana yang diinvestasikan dipegang penuh oleh investor itu sendiri.
(NNR)