Cara Bank Syariah Menentukan Keuntungan dalam Sistem Bagi Hasil

Ilustrasi bagaimana bank syariah menentukan keuntungan dalam sistem bagi hasil. Foto : Pexels

Bagaimana bank syariah menentukan keuntungan dalam sistem bagi hasil? Informasi tersebut umumnya dicari nasabah yang ingin menggunakan produk perbankan di bank syariah.

Adanya sistem bagi hasil merupakan salah satu keuntungan yang ditawarkan saat bertransaksi di perbankan syariah. Kehadiran prinsip bagi hasil merupakan jalan keluar dari adanya penggunaan bunga.

Untuk lebih memahami mengenai apa itu sistem bagi hasil dalam bank syariah dan bagaimana cara menghitungnya? Simak uraian yang telah disajikan Berita Bisnis berikut ini.

Konsep Sistem Bagi Hasil dalam Bank Syariah

Ilustrasi bagaimana bank syariah menentukan keuntungan dalam sistem bagi hasil. Foto : Pexels

Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah adalah perjanjian adanya pembagian hasil atas keuntungan yang diperoleh antara kedua belah pihak atau lebih.

Besarnya penentuan porsi bagi hasil ditentukan sesuai kesepakatan bersama dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (an-tarodhin) di tiap pihak tanpa adanya unsur paksaan.

Dalam artikel yang berjudul Konsep Bagi Hasil dalam Perbankan Syariah (2014) oleh Muh. Ilyas yang terbit di Jurnal Muamalah, mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan dalam perbankan syariah terdiri dari dua sistem, yaitu profit sharing dan revenue sharing.

Adapun yang dimaksud dengan profit sharing, yaitu sistem bagi hasil yang didasarkan pada hasil bersih dari pendapatan yang diterima atas kerja sama usaha. Itu terjadi setelah dikurangi beban biaya selama proses usaha tersebut.

Sementara itu, revenue sharing adalah sistem bagi hasil yang didasarkan ke total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

Baca Juga: 5 Produk Bank Syariah, Ini Daftarnya

Bagaimana Bank Syariah Menentukan Keuntungan dalam Sistem Bagi Hasil?

Ilustrasi bagaimana bank syariah menentukan keuntungan dalam sistem bagi hasil. Foto : Pexels

Dalam menentukan keuntungan sistem bagi hasil, bank syariah umumnya menggunakan pinsip bagi hasil musyarakah dan mudharabah. Berikut rinciannya:

Dalam skripsi yang berjudul Pelaksanaan Sistem Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah pada Bank Muamalat Cabang Medan Sudirman (2018) oleh Nurhasanah, dijelaskan mengenai cara perhitungan sistem bagi hasil. Berikut penjabarannya:

Keterangan :

SRDN = Saldo Rata-rata Dana Nasabah

Nisbah Nasabah = Bagian yang didapat oleh bank dan nasabah

HI1000 = Hasil Inventasi

Contohnya:

Jika Dina membuka deposito 1 bulan sebesar Rp10.000.000 pada September dengan nisbah 50 %. Dan H11000 pada September adalah sebesar 7.87, maka besar bagi hasil yang akan Dina terima adalah sebesar?

Bagi Hasil: (10.000.000/1.000) x 7.87 x N50%

= Rp39.350

Jadi, besar bagi hasil yang akan Dina terima pada Oktober atau bulan depan di tanggal pembukaan deposito adalah sebesar Rp39.350.

(SA)