Cicilan Perumahan Subsidi, Ini Syarat dan Cara Pengajuan yang Pasti Diterima

Indonesia Properti Expo menawarkan rumah dengan DP 0 Persen. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Sebagai salah satu bagian dari kebutuhan hidup, rumah atau tempat tinggal menjadi prioritas untuk dimiliki. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tengah menjalankan sebuah program satu juta rumah. Salah satunya yakni KPR (Kredit Pemilikan Rumah) cicilan perumahan subsidi.

Rumah bersubsidi adalah rumah yang dibangun dengan harga terjangkau yang diperoleh melalui skema KPR, baik secara konvensional maupun dengan skema syariah.

Keunggulan yang didapat berupa bebasnya pajak dan cicilan dengan bunga yang sangat rendah. Selain itu, keunggulan lain yang bisa didapatkan dari rumah bersubsidi yakni memiliki suku bunga flat hingga lunas.

Dengan adanya program perumahan subsidi ini, tentunya menjadi solusi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak dengan harga yang terjangkau.

Masyarakat akan bisa membeli hunian dengan harga terjangkau karena telah mendapat bantuan dari pemerintah yang tidak mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) layaknya rumah komersial.

Syarat Mengajukan Perumahan Subsidi

Untuk bisa mendapatkan fasilitas perumahan subsidi, tidak semua kategori masyarakat bisa mendapatkannya. Berdasarkan laman Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, berikut adalah beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi:

Dokumen Pengajuan KPR Subsidi

Selain syarat mengajukan KPR Bersubsidi, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan, di antaranya:

Ilustrasi Cicilan Perumahan Subsidi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Cara Mengajukan KPR Subsidi

Sebelum mengajukan KPR subsidi, kamu perlu mengetahui tahapan proses KPR agar pengajuannya berjalan dengan lancar. Tahapan pengajuannya adalah sebagai berikut:

1. Pilih dan Tentukan Rumah yang Diinginkan

Sebelum mengajukan KPR ke bank, kamu sebaiknya sudah memiliki rumah pilihan. Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, bila membeli rumah dari perorangan, pastikan sertifikat yang ada tidak bermasalah dan sesuai dengan kondisi bangunan yang ada.

Apabila membeli rumah dari developer, pastikan developer telah memiliki sejumlah izin (izin peruntukan tanah: izin lokasi, aspek penatagunaan lahan, site plan telah disahkan), prasarana telah tersedia, kondisi tanah matang, sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB induk atas nama developer, IMB Induk.

2. Membayar Booking Fee kepada Developer

Biaya ini adalah biaya pertama yang akan dikeluarkan saat awal tertarik dengan rumah tertentu yang memang cocok dengan budget, khususnya jika kamu membeli rumah melalui developer. Saat kamu menemukan rumah yang cocok, maka kamu perlu menyiapkan sejumlah dana untuk booking fee.

Perlu diketahui, besaran booking fee ini berbeda-beda sesuai dengan ketentuan dari developer dan booking fee ini bukanlah Down Payment (DP) rumah. Walaupun, banyak developer akan memotong uang muka sesuai dengan booking fee yang dibayarkan pada akhirnya.

3. Cari Informasi Bank dan Mengajukan KPR ke Bank

Setelah melalui proses pemilihan rumah dan membayar uang booking, kamu siap untuk mengajukan KPR ke pihak bank.

Demi kesuksesan program KPR subsidi, pemerintah bekerja sama dengan bank. Kamu bisa menanyakan perumahan mana sajakah yang bekerja sama dengan bank-bank tersebut.

Kamu bisa memilih produk KPR yang telah disediakan oleh bank, atau biasanya, pihak developer sudah menjadi partner dari pihak bank tertentu. Perlu diingat, untuk mengajukan KPR ini, total cicilan kamu diharuskan maksimal 30 persen dari gaji yang diterima.

(SRS)