Konten dari Pengguna

Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah, Ini 6 Komponen Utamanya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
20 September 2023 12:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menyusun perencanaan usaha makanan khas daerah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyusun perencanaan usaha makanan khas daerah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum memulai usaha makanan khas daerah, pengusaha perlu membuat perencanaan usaha terlebih dahulu. Dengan perencanaan usaha yang baik, usaha makanan khas daerah tentunya akan berjalan lebih lancar dan terarah.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Rencana Usaha yang Rasional terbitan Niaga Swadaya, perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu bisnis tertentu.
Apabila perencanaan usaha disusun dengan benar sesuai komponennya, pelaku bisnis akan terbantu untuk menetapkan target jangka pendek maupun panjang. Berikut komponen utama dalam perencanaan usaha makanan khas daerah.

Komponen Utama Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah

Ilustrasi perencanaan usaha makanan khas daerah. Foto: Pexels
Terdapat enam komponen utama dalam perencanaan usaha yang perlu dipersiapkan oleh para pelaku bisnis, tak terkecuali pada jenis usaha makanan khas daerah.
Merangkum buku Industri Aneka Ternak SMK Kelas XIII Semester 1 karya Ir. Hieronymus Budi Santoso, berikut komponen dalam perencanaan usaha makanan khas daerah ataupun jenis lainnya.
ADVERTISEMENT

1. Membuat Deskripsi Bisnis

Komponen ini merupakan langkah pertama yang harus dilakukan pelaku bisnis dalam perencanaan usaha. Tujuannya untuk menjelaskan secara singkat bidang usaha yang hendak dijalankan, serta potensinya untuk dapat bertahan dan berkembang di masa mendatang. Deskripsi bisnis juga harus memuat rencana inovasi dan evaluasi, agar produk dapat bertahan di pasaran.

2. Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah aktivitas untuk mengenalkan produk bisnis, agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Strategi pemasaran harus berasal dari analisis pasar yang telah dilaksanakan dengan teliti, sebagai kekuatan untuk menentukan target pembeli.
Dalam komponen ini, pelaku bisnis membutuhkan analisis SWOT (strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman)) agar bisa mengenal keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk.
Melalui hasil analisis SWOT ini, pelaku bisnis dapat menentukan strategi pemasaran yang sesuai, serta menghemat waktu, biaya, dan tenaga.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi menyusun perencanaan usaha makanan khas daerah. Foto: Pexels

3. Memahami Pesaing dan Tingkat Persaingan

Selanjutnya, pelaku bisnis harus bisa mengenal dan memahami pesaingnya di pasaran. Pelaku bisnis bisa melakukannya dengan hasil dari analisis SWOT sebelumnya, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing di pasar yang sama. Dengan demikian, pelaku bisnis bisa menerapkan beberapa strategi dalam memasarkan produknya.

4. Desain Pengembangan

Perencanaan pada desain dan pengembangan produk perusahaan sangat penting untuk diterapkan. Komponen ini penting dalam proses produksi dan penjualan agar pelaku bisnis dapat mengetahui kekuatan serta kendala yang dihadapinya.
Manfaat lain dari desain pengembangan produk adalah untuk mengetahui rencana usaha di masa mendatang, yang berpengaruh pada perencanaan pembiayaan bisnis. Dengan kata lain, bisa menetapkan anggaran biaya bagi dana produksi yang sesuai budget.
ADVERTISEMENT

5. Rencana Operasional dan Manajemen

Perencanaan operasional dan manajemen sangat penting, karena ruang lingkupnya cukup luas dalam perjalanan sebuah bisnis. Perencanaan ini bertujuan untuk menjelaskan kinerja usaha, agar bisa terus berjalan dan berkelanjutan.
Logistik perusahaan menjadi fokus rencana operasional ini, termasuk tanggung jawab dan tugas pihak manajemen, penetapan prosedur kerja antar-divisi perusahaan, serta penyusunan anggaran operasional perusahaan.

6. Perhitungan Biaya

Dalam perhitungan biaya, modal awal untuk memulai suatu usaha baru dianggap penting. Hal ini terkait sumber dana perusahaan serta cara mengelola dana tersebut agar dapat lebih efisien.
Perusahaan harus mempersiapkan dana untuk persediaan bahan baku, pembelian alat produksi, biaya marketing, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, dana dapat digunakan secara lebih efisien, agar tidak terjadi kekurangan.
Untuk perhitungan biaya, diperlukan adanya laporan keuangan perencanaan, laporan neraca perencanaan, laporan arus kas, serta laporan pengembalian modal.
ADVERTISEMENT
Jika perlu, perusahaan bisa bekerja sama dengan jasa penyedia layanan akuntansi, untuk membuat analisis keuangan usaha sesuai perencanaan bisnis.
(NDA)