Saham Preferen, Keunggulan dan Kekurangannya
Konten dari Pengguna
5 Mei 2021 7:15 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk kamu yang belum mengetahui hal-hal seputar saham preferen, mari simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Saham Preferen
Mengutip dari Modul tentang Manajemen Keuangan oleh Tim Litbang 2 Universitas Gunadarma, saham preferen merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen memiliki karakteristik keduanya.
Dalam hal karakteristik obligasi, saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen.
Kemudian dalam hal karakteristik saham biasa, saham preferen tidak selamanya bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. Apabila suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Keunggulan dan Kekurangan Saham Preferen
ADVERTISEMENT
Keunggulan Saham Preferen
- Cumulative preference share atau dalam artian membagikan dividen di akhir tahun secara bersamaan menggunakan sistem akumulasi untuk tahun berikutnya kepada pemegang saham.
- Participating preference share, yaitu keuntungan perusahaan yang masih tersisa akan diprioritaskan atas setiap pemegang saham.
- Bila perusahaan melakukan likuiditas maka uang hasil investasi akan lebih dulu diberikan kepada pemilik saham preferen sebelum pemilik saham biasa.
- Nilai dividen yang didapat lebih besar apabila dibandingkan dengan saham biasa.
Kekurangan Saham Preferen
Selain keunggulan-keunggulannya, terdapat juga kekurangan dari saham preferen yang perlu diperhatikan. Di antaranya yaitu:
- Saham preferen hanya dibutuhkan perusahaan yang sedang sangat membutuhkannya.
- Tidak terdapat hak paksa dalam saham preferen untuk setiap dividen yang dibagikan.
ADVERTISEMENT
- Pemegang saham preferen akan dibebankan setiap kewajiban yang diberikan dan harus dibereskan kepada perusahaan penerbit saham.
- Fluktuasi harga saham preferen lebih besar bila dibandingkan dengan harga obligasi.
(AMP)