Tak Cuma Bikin Gemas, Ini 3 Pelajaran Bisnis dari Nonton Drakor Start-Up

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
8 Januari 2021 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Drakor Netflix Start-Up Foto: dok. Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Drakor Netflix Start-Up Foto: dok. Netflix
ADVERTISEMENT
Belajar bisnis identik dengan biaya yang mahal. Tapi kini bisa dilakukan gratis, dari nonton drama korea alias drakor series berjudul Start Up. Serial ini berkisah tentang kehidupan para pelaku usaha rintisan alias startup.
ADVERTISEMENT
Drama Korea yang diperankan oleh Bae Suzy ini cukup booming karena jalan ceritanya dinilai sangat related dengan kehidupan para pekerja dunia startup. Ceritanya yang unik dan mendebarkan ternyata juga punya banyak sisi positif yang bisa dijadikan pembelajaran khususnya di bidang investasi startup.
Apa saja nih pembelajaran bisnis dan investasi yang ada di serial drakor ini? Yuk simak!

1. Kalau mau bangun startup sukses, tentukan dulu model bisnisnya

Drakor ini menceritakan tentang Nam Do San yang diperankan oleh Nam Joo Hyuk, seorang pria pendiri startup bernama Samsan Tech. Sayangnya, perusahaannya belum pernah meraup untung secara bisnis. Selama dua tahun, Do San dan kedua temannya lebih berfokus pada pengembangan teknologi, tanpa memikirkan model bisnis secara matang. Hasilnya, mereka kesulitan mencari investor yang bisa membantu mengembangkan bisnis.
ADVERTISEMENT
Do San dan teman-temannya bahkan sempat memasukkan proposal bisnis mereka ke perusahaan modal ventura milik Han Ji Pyeong. Namun Ji Pyeong menolak menyuntikkan dana ke perusahaan Do San karena baginya teknologi yang sedang dikembangkan Do San tidak akan pernah berhasil.
Model bisnis yang dijalankan Do San tidak menarik bagi investor. Do San memang jago di bidang teknologi, namun ia dinilai tidak memiliki kapasitas yang mumpuni sebagai pemimpin atau CEO sebuah perusahaan. Sebab ia tak punya visi yang jelas untuk perusahaannya.

2. Startup butuh CEO yang andal

Ilustrasi drama korea Start-Up Foto: TVN Startup
Do San dirasa bukan sosok pemimpin yang baik. Sehingga ia disarankan agar kursi pimpinan SamSan Tech dipegang orang lain. Sebab jago dalam bidang teknologi saja tidak cukup.
ADVERTISEMENT
Seorang CEO harus bisa menarik investasi. CEO mempunyai peran penting seperti melakukan penjajakan kesepakatan investasi dengan calon penanam modal, mencari peluang bisnis, punya strategi bisnis, dan bisa mengatasi kondisi krisis.
Meski Nam Do San adalah pendiri Samsan Tech, namun nantinya ia akan kesulitan mengelola perusahaan sebagai CEO, sehingga ia harus mencari CEO yang bisa memperkenalkan Samsan Tech pada publik maupun calon investor.
Karakter CEO yang dicari ternyata ada pada Seo Dal Mi yang diperankan oleh Bae Suzy. Dal Mi merupakan seorang mahasiswi putus kuliah karena bekerja paruh waktu. Namun ia punya mimpi untuk menjadi seperti Steve Jobs. Dalam perjalanan cerita drakor Startup, Dal Mi akhirnya bertemu dengan Do San dan menjadi CEO di SamSan Tech.
ADVERTISEMENT

3. Startup harus pandai mencari investor yang tepat

Pemeran Drama Korea Start-Up Foto: TVN Start-Up
Dalam drama korea yang penuh pelajaran bisnis ini juga ada kisah dari seorang pengusaha lain bernama Han Ji Pyeong yang diperankan oleh Kom Seon Ho seorang pimpinan SH Venture Capital. Ia memiliki keahlian investasi yang tinggi.
Ji Pyeong ternyata sudah mahir berinvestasi sejak kecil. Dalam mengembangkan bisnisnya Ji Pyeong memilih untuk mengejar return on investment dari perusahaan startup yang didanai. Perencana Keuangan Prita Ghozie menuliskan, berinvestasi pada startup merupakan sebuah keputusan yang seru. Namun investor juga harus mau ikut berproses bersama startup yang didanainya.
“Jika mau ikut berproses dengan para founders, investasi di perusahaan start up pasti seru banget,” tulis Prita dalam postingan instagramnya, Jumat (20/11).
ADVERTISEMENT
Ji Pyeong di drakor ini dikisahkan sebagai investor yang andal dan penuh strategi. Ia juga tidak sembarangan menaruh dananya untuk diinvestasikan di startup.