3 Alasan Liverpool Punya Modal Besar Bungkam MU

Konten dari Pengguna
14 Desember 2018 16:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
3 Alasan Liverpool Punya Modal Besar Bungkam MU
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Duel sengit bakal tersaji pada pekan ke-17 Liga Inggris 2018/2019 antara Liverpool dan Manchester United (MU) di Anfield, Minggu (16/12). Meski tak terjadi dalam momen penentuan gelar, duel ini tetap akan menarik banyak perhatian.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, faktor gengsi jauh lebih besar keterlibatannya dalam pertarungan Liverpool melawan MU. Selebrasi yang dilakukan tim pemenang pun tak ubahnya seperti baru saja memenangkan gelar. Itu karena kedua tim memiliki sejarah rivalitas yang begitu panjang.
Di atas kertas, Liverpool jauh lebih diunggulkan ketimbang MU. Maklum, posisi kedua tim saat ini bak langit dan bumu. Liverpool yang dilatih Jurgen Klopp sedang menikmati atmosfer bertengger di puncak klasemen.
Berbeda dengan MU yang masih tertahan di urutan keenam hingga pekan ke-16. Itu karena anak asuh Jose Mourinho baru meraih tujuh kemenangan dari 16 pertandingan.
Karenanya, Liverpool punya banyak modal yang akan membuat mereka bisa menaklukkan MU. Sportskeeda pun menjabarkan tiga alasan yang membuat The Reds layak tampil sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
1. Kualitas Mohamed Salah dan Alisson Becker
3 Alasan Liverpool Punya Modal Besar Bungkam MU (1)
zoom-in-whitePerbesar
Awalnya, Salah memulau musim ini dengan penampilan yang biasa-biasa saja. Padahal, pemain asal Mesir itu tampil sangat memukau sepanjang musim lalu hingga membuat dirinya memenangkan penghargaan Pemain Terbaik dan Top Skorer Liga Inggris.
Ia baru kembali terlihat bersinar dengan menemukan kembali sentuhannya saat mencetak gol kemenangan melawan Napoli dan mengukir hattrick ke gawang AFC Bournemouth, Sabtu pekan lalu. Golnya ke gawang Napoli adalah bukti atas kualitas Salah, setelah ia lebih dulu melewati dua pemain. Secara keseluruhan, ia sudah membukukan 13 gol dari 23 laga musim ini.
Tak hanya Salah, Alisson juga tengah menikmati penampilan terbaiknya bersama The Reds. Tak salah mereka merekrut Alisson dari AS Roma dengan biaya 62,5 juta euro. Tercatat, ia sudah membukukan 10 clean sheet di Liga Inggris, terbaik di antara kiper lain.
ADVERTISEMENT
Saat melawan Napoli, ia juga melakukan penyelamatan yang jadi penentu kelolosan Liverpool ke babak 16 besar Liga Champions. Ia menggagalkan peluang emas Arkadiusz Milik yang seharusnya berbuah gol penyeimbang dan bisa membuat Napoli melenggang ke 16 besar.
2. Keangkeran Anfield
3 Alasan Liverpool Punya Modal Besar Bungkam MU (2)
zoom-in-whitePerbesar
Anfield dikenal sebagai salah satu tempat yang memiliki atmosfer paling menggetarkan di dunia. Nyanyian 'You'll never walk alone' dan kehadiran dari puluhan ribu Liverpudlian membuat siapa pun lawan yang datang akan kesulitan.
Sejauh ini, Manchester City adalah satu-satunya tim yang bisa pulang dari Anfield dengan membawa satu poin. Karenanya, melawan MU, Liverpool yang mengoleksi lima gelar Liga Champions memiliki peluang begitu besar untuk menang.
MU sendiri terakhir kali bisa menang di Anfield pada Januari 2016. Banyak yang ikut terkejut dengan kemenangan MU saat itu. Tapi, akan sulit bagi mereka untuk mengulangi prestasi tersebut. Secara sejarah, Setan Merah tak pernah tampil bagus di Anfield.
ADVERTISEMENT
3. Performa Jeblok MU
3 Alasan Liverpool Punya Modal Besar Bungkam MU (3)
zoom-in-whitePerbesar
Kinerja MU di musim ini sangat buruk, hanya tiga kemenangan yang didapat dari delapan laga tandang di Liga Inggris. Bahkan, catatan buruk itu tercipta saat mereka menghadapi tim yang lebih lemah.
Lalu, mereka juga belum bisa mencuri kemenangan saat melawan tim yang menghuni posisi lima besar klasemen saat ini. Mereka bisa meraih satu poin saat melawan Chelsea dan Arsenal, tapi kalah dari Manchester City dan Tottenham.
Di Liga Champions pun penampilan mereka tak begitu mengesankan. Mereka bisa lolos ke 16 besar berkat kemenangan atas Juventus. Dan performa buruk itu tak lepas dari penurunan kinerja penyerang Romelu Lukaku.
Saat Lukaku sedang seret gol, lini belakang mereka juga bermasalah. Dari 13 laga di semua kompetisi, mereka hanya dua kali bisa mencetak clean sheet.
ADVERTISEMENT