3 Sebab Atletico Madrid Bisa Kalahkan Liverpool 1-0 di Liga Champions

Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mohamed Salah beradu dengan bek Atletico Madrid, Felipe. Foto: REUTERS/Sergio Perez
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah beradu dengan bek Atletico Madrid, Felipe. Foto: REUTERS/Sergio Perez
ADVERTISEMENT
Atletico Madrid sukses mengalahkan Liverpool di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/20. Bermain di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (19/2) dini hari WIB, tuan rumah memaksa juara bertahan menyerah dengan skor 1-0.
ADVERTISEMENT
Tuan rumah langsung tancap gas sejak menit pertama, mengincar gol ke gawang Liverpool. Strategi pun berhasil, usai di menit keempat sepakan pojok Kiko ke arah kotak penalti gagal diantisipasi Fabinho, kemudian bola muntah disambar Saul Niguez jadi gol.
Setelahnya, Atletico langsung parkir bus, tak memberi ruang kepada trio lini depan Liverpool. Alhasil, laga tersebut berakhir dengan kemenangan Los Rojiblancos, mengalahkan The Reds dengan skor tipis 1-0.
Kemenangan tersebut membuat Atletico memberi kekalahan ketiga buat Liverpool musim ini, kedua di Liga Champions. Adapun laga leg kedua bakal dimainkan di Anfield, 12 Maret 2020 mendatang.
Berangkat dari Atletico Madrid yang bisa mengalahkan Liverpool dengan skor 1-0, berikut tiga sebabnya.

1. Atletico bermain disiplin

Wasit memberikan kartu kuning saat pertandingan antara Atletico Madrid melawan Liverpool di Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol. Foto: REUTERS/Susana Vera
Meski Liverpool mendominasi penguasaan, permainan mereka gagal efektif lantaran Atletico yang bermain disiplin. Skuad arahan Diego Simeone bisa bergerak cepat untuk mundur dan mengatur ulang pertahanan.
ADVERTISEMENT
Atletico yang juga bermain rapat di lini tengah berhasil menciptakan situasi menang jumlah pemain ketika diserang. Thomas Lemar yang diposisikan sebagai sayap kiri kerap kali ke tengah, begitu juga dengan Saul, membiarkan Liverpool menguasai permainan.
Meski terus diserang, Atletico yang disiplin selalu unggul jumlah pemain di tengah. Situasi yang kemudian memaksa Firmino untuk mundur. Sayangnya, hal tersebut justru membuat Liverpool tak bisa memaksimalkan lini depan dan gagal membalas gol cepat tuan rumah.

2. Liverpool tak banyak dapat ruang

Sadio Mane berebut bola saat pertandingan melawan Atletico Madrid. Foto: REUTERS/Susana Vera
Liverpool menurunkan formasi terbaiknya, dengan Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Sadio Mane di lini depan. Namun, ketiga pemain tersebut gagal memberikan performa terbaik, lantaran tak mendapat ruang yang cukup.
Atletico yang unggul cepat langsung parkir bus, tak membiarkan adanya celah di bagian lini belakang. Selain garis pertahanan yang begitu dalam, lini tengah Atletico juga cepat bergerak mundur ketika mendapat serangan dari Liverpool.
ADVERTISEMENT
Sepanjang laga, Robertson dan Trent memang bergerak lebih leluasa, tapi umpan tariknya jadi tak efektif, rata-rata hanya menemui bek lawan. Satu-satunya peluang emas yakni kala Vrsaljko dan Savic kecolongan, tapi kemudian tendangan Salah masih melebar.

3. Gol cepat Saul Niguez

Saul Niguez membobol gawang Alisson Becker. Foto: AFP/Oscar Del Pozo
Menit keempat, sepakan pojok yang dilakukan Atletico menciptakan kemelut di depan gawang. Bola yang jatuh tak bertuan ditemukan Saul Niguez, yang kemudian berhasil memanfaatkannya jadi gol. Dari keunggulan cepat tersebut, Atletico mulai bertahan ketat.
Sepanjang laga, Liverpool hampir selalu jadi tim yang memegang bola. Penguasaan skuad arahan Juergen Klopp tersebut bahkan mencapai 73 persen. Sayangnya, pertahanan tuan rumah yang begitu disiplin membuat usaha Liverpool tak ada yang berhasil.
Penuhnya pemain di tengah dan di belakang Atletico berhasil merusak tempo permainan Liverpool. Keunggulan cepat sepertinya memang diincar oleh Simeone, kemudian tinggal bermain bertahan dan tak memberikan Liverpool ruang bergerak bebas. Terbukti sukses. (bob)
ADVERTISEMENT