5 Laga Klasik Piala Dunia yang Bisa Kamu Tonton Kembali Saat Self-Quarantine

Konten dari Pengguna
26 Maret 2020 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eksekusi penalti Zidane di Piala Dunia 2006. (Foto: JOHN MACDOUGALL / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Eksekusi penalti Zidane di Piala Dunia 2006. (Foto: JOHN MACDOUGALL / AFP)
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi virus corona, berbagai pertandingan sepak bola dunia terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Selagi menunggu keadaan kembali pulih, menonton pertandingan klasik piala dunia bisa jadi pilihan yang tepat untuk mengobati rindu pada laga turnamen sepak bola dunia.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa mengenang kembali berbagai aksi hebat para pemain legendaris dengan menonton pertandingan klasik Piala Dunia. Bahkan, dari sana kamu juga bisa menguak sejarah dalam dunia sepak bola yang mungkin belum banyak orang tahu.
Selain itu, pertandingan atau laga klasik Piala Dunia ini bisa kembali kamu tonton selama menjalani self-quarantine akibat COVID-19. Seperti halnya lima pertandingan berikut ini.

1. Inggris 4-2 Jerman Barat (1966)

Pertandingan klasik Piala Dunia 1966 mengingatkan kita pada momen-momen penuh kebahagiaan untuk Inggris. Sebab, itu menjadi momen pertama kali mereka mengangkat trofi Piala Dunia.
Lewat gol hattrick pemain bintangnya, Geoff Hurst, dan gol tunggal dari Martin Peters, Inggris berhasil mengalahkan Jerman Barat dengan selisih 2 gol. Di pertandingan ini pula, narasi besar football is coming home hadir sebagai sebuah sejarah yang masih digaungkan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kabarnya, pertandingan Piala Dunia tahun 1966 ini juga diakhiri dengan permusuhan internasional antarnegara. Salah satunya yaitu Inggris dan Argentina yang menjadi rival sejak saat itu hingga tahun 2002 lalu.

2. Brasil 4-1 Italia (1970)

Banyak orang yang menilai bahwa Piala Dunia 1970 merupakan pertandingan terbaik sepak bola sepanjang masa. Pasalnya, dalam turnamen sepak bola terbesar ini tidak hanya menampilkan aksi tim yang menawan saja. Tapi, banyak juga menghadirkan pemain legendaris dunia, seperti Michael Platini, Zico hingga Pele.
Dalam pertandingan klasik final Piala Dunia 1970 ini pula, Tim Samba telah mendominasi permainan dan berakhir dengan skor 4-1. Kemenangan tersebut membawa Brasil kembali pada trofi Jules Rimet yang sempat gagal diraihnya pada Piala Dunia 1965.
ADVERTISEMENT
Atas kemenangan tersebut, Brasil mendapatkan trofi Piala Dunia ketiga kali. Sebelumnya, tim yang saat itu di bawah asuhan Mario Zagallo berhasil menjuarai turnamen Piala dunia di tahun 1958 dan 1962. Mario Zagallo juga merupakan seseorang yang berhasil memenangi Piala Dunia sebagai pemain maupun pelatih sepak bola.

3. Italia 3-2 Brasil (1982)

Bearzot bersama Sandro Pertini dan dua pemainnya. (Foto: Wikimedia Commons)
Pertandingan yang dilaksanakan di Spanyol ini menjadi kali pertama menggunakan adu penalti jika kedua tim bermain imbang di babak semifinal dan final. Di pertandingan klasik ini, tim Azzuri berhasil mengalahkan Raja Trofi Jules Rimet, Brasil, dengan skor 3-2.
Tidak ada yang menyangka tim yang saat itu di bawah asuhan Enzo Bearzot mampu melaju ke babak final. Apalagi berhasil memenangi pertandingan tersebut mengingat awal perjalanannya di fase grup hanya lolos sebagai runner up di bawah Polandia.
ADVERTISEMENT
Namun, permainan Rossi sebagai aktor utama berhasil berhasil membawa Italia sebagai juara di Piala Dunia 1982.

4. Italia 1-2 Korea Selatan (2002)

Selebrasi Ahn Jung Hwan (Foto: FIFA)
Kalau Piala Dunia 1970 diingat sebagai turnamen sepak bola terbaik, Piala Dunia 2002 justru diingat sebagai pertandingan paling kontroversial sepanjang masa. Pasalnya, banyak kejadian buruk yang terjadi selama turnemaen yang disebabkan oleh perilaku wasit yang buruk.
Salah satu pertandingan klasik yang paling teringat adalah ketika Italia kalah melawan Korea Selatan dengan skor 1-2 di babak 16 besar. Meski saat itu tim Azzurri tidak bermain terlalu bagus, namun kekalahannya melawan negara Ginseng cukup membawa kenangan buruk bagi pecinta Timnas Italia.
Sejak awal, pertandingan tersebut berjalan begitu keras. Bahkan banyak pelanggaran yang diabaikan begitu saja oleh wasit yang saat itu diemban Byron Moreno. Hal sebaliknya justru dilakukan oleh wasit asal Ekuador tersebut, yakni mengeluarkan Totti dari lapangan karena diduga melakukan diving.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi gol dari Damiano Tommasi yang dianulir karena dianggap offside. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi oleh tim Italia. Mereka harus menerima kekalahan tersebut dengan kenangannya yang buruk.

5. Italia 1-1 Prancis (2006)

Siapa yang tidak ingat momen kontroversial di final Piala Dunia 2002? Drama ketika Zidane menanduk Materazzi di bagian dada menyebabkan dirinya diusir dari lapangan pada menit ke-110. Itu tentu menjadi momen paling tidak terlupakan.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada penjelasan secara jelas atas kejadian tersebut. Kabarnya, Materazzi melakukan provokasi sehingga Zidane terpancing emosi dan menanduk dada Materazzi. Mesti harus keluar lapangan, Zidane telah memberikan satu gol di awal pertandingan lewat titik putih penalti.
Di babak selanjutnya, Timnas Prancis berhasil mencetak gol dan menyamakan skor 1-1. Laga final pun dituntaskan lewat adu penalti. Dari sepuluh pemain Prancis yang ikut tendangan penalti, hanya David Trezeguet yang gagal mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan skor akhir 5-3 untuk kemenangan Italia.
ADVERTISEMENT
Kelima pertandingan klasik tersebut bisa menjadi salah satu pengobat rindu selagi menunggu pandemi virus corona ini pulih. Kalau pertandingan klasik favorit kamu yang mana? (ast)