Marcello Lippi Akui Kaget Zinedine Zidane Sundul Marco Materazzi

Konten dari Pengguna
3 April 2020 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Marcello Lippi saat membesut Timnas China. Foto: AFP/Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Marcello Lippi saat membesut Timnas China. Foto: AFP/Stringer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama masa isolasi, Marcello Lippi akui menonton ulang setiap laga Timnas Italia di Piala Italia 2006. Adapun eks pelatih Juventus tersebut mengaku terkejut saat menonton babak final menghadapi Prancis, tepatnya ketika Zinedine Zidane menyundul Marco Materazzi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Football Italia, Lippi mengaku menonton kembali tayangan ulang Piala Dunia 2006 selama masa isolasi, juga beberapa laga final kala dia jadi pelatih. Kepada Rai Radio 1, Lippi mengaku laga-laga final yang dilaluinya merupakan langkah penting dalam karier.
“Kekalahan yang begitu pahit adalah Liga Champions 2003 di Manchester, ketika kami kalah adu penalti dari Milan,” sebut Lippi yang kala itu menukangi Juventus.
Zidane dikartu merah di final Piala Dunia 2006. (Foto: ROBERTO SCHMIDT / AFP)
Adapun di Piala Dunia 2006, nasib pelatih berusia 71 tahun itu berbeda. Timnas Italia yang dilatihnya berhasil mengangkat trofi Piala Dunia keempat mereka sepanjang sejarah tersebut.
Imbang 1-1 di waktu normal, Gli Azzurri berhasil menang babak penalti kontra Les Bleus 5-4. Namun, sorotan terjadi kala di menit ke-110 Zidane harus terkena kartu merah lantaran menanduk Materazzi. Lippi kemudian mengakui kejadian tersebut mengagetkannya.
ADVERTISEMENT
“Saya terkejut dengan perilaku Zidane. Saya bekerja dengannya di Juventus, dia merupakan sosok yang luar biasa, sangat rendah hati dan cerdas,” ungkap eks pelatih Napoli tersebut.
Italia rayakan gelar juara Piala Dunia 2006. (Foto: NICOLAS ASFOURI / AFP)
Sejatinya pertandingan itu diakui oleh Lippi sudah ditontonnya sampai 20 kali. Bagi juru taktik yang sempat melatih Timnas China tersebut, laga itu merupakan pertandingan paling emosional buatnya.
“Saya memilih Grosso untuk penalti terakhir karena spesialis tendangan penalti terbaik sudah ditugaskan. Saya ingat Grosso mendapatkan penalti terakhir melawan Australia, mencetak gol melawan Jerman di babak tambahan,” ungkap Lippi.
“Saya katakan kepadanya: ‘Kamu adalah sosok terbaik di menit-menit terakhir, jadi kamu mengambil penalti kelima.’ Dia tak bisa percaya itu,” lanjut pelatih yang terkenal berambut putih tersebut. (bob)
ADVERTISEMENT