10 Tokoh Pejuang Ikrar Sumpah Pemuda

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2020 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumpah Pemuda 27 dan 28 Oktober 1928 (Foto: perpusnas.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Sumpah Pemuda 27 dan 28 Oktober 1928 (Foto: perpusnas.go.id)
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan hari, masyarakat Indonesia akan memperingati kelahiran Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928. Sumpah ini merupakan wujud rasa cinta pemuda Tanah Air terhadap Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sumpah Pemuda memuat ikrar tentang Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Ikrar ini dicetuskan dalam Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928 di Gedung Kramat, Jakarta.
Perumusan Sumpah Pemuda tak lepas dari peran para tokoh penting yang memperjuangkannya. Tanpa kehadiran tokoh tersebut, Sumpah Pemuda tidak akan hadir di Tanah Air hingga detik ini.
Lantas, siapa saja tokoh Sumpah Pemuda? Simak ulasannya berikut ini.
Kongres Sumpah Pemuda. (Foto: perpusnas.go.id)

Soegondo Djojopoespito

Soegondo merupakan ketua dari Kongres Pemuda II Oktober 1928. Sebelum memimpin kongres, pria kelahiran Tuban, Jawa Timur ini sudah aktif dalam organisasi pemuda, yakni Persatuan Pemuda indonesia (PPI).

Mohammad Yamin

Pahlawan yang mengusulkan rumusan Pancasila ini merupakan sekretaris dari Kongres Pemuda 1928. Selain itu, dirinya juga merumuskan ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa.
ADVERTISEMENT

Soenario Sastrowardoyo

Soenario menjadi salah satu tokoh penting dalam kelahiran Sumpah Pemuda. Dirinya menjabat sebagai penasihat dan turut membantu kelangsungan kongres. Tak hanya itu, ia juga sempat berperan sebagai Sekretaris untuk Perhimpunan Indonesia di Belanda.

Wage Rudolf Soepratman

Nama WR Soepratman tentunya sudah tak asing didengar masyarakat Indonesia. Tokoh ini menjadi sosok pencipta lagu kebangsaan Tanah Air, yakni Indonesia Raya.
Dalam Kongres Pemuda II, WR Soepratman memperdengarkan lagu Indonesia Raya dalam lantunan biola. Lagu tersebut berhasil memikat para peserta kongres kala itu.

Dolly Salim

Wanita bernama lengkap Theodora Athia Salim ini menjadi tokoh yang memainkan lagu Indonesia Raya lewat permainan biola. Tak hanya itu, ia juga melantunkan lirik lagu Indonesia Raya. Namun, kata “merdeka” diubahnya menjadi “mulia” agar Belanda tidak terusik.
ADVERTISEMENT

Djoko Marsaid

Djoko Marsaid merupakan wakil ketua dari Kongres Pemuda II. Dirinya membantu penyelenggaraan kongres bersama ketua Soegondo Djojopoespito. Sebelum menjadi wakil ketua, Djoko sempat menjabat sebagai ketua dari Jong Java.

Amir Syarifudin

Amir Syarifudin merupakan politikus sekaligus aktivis di Indonesia. Dirinya aktif dalam pergerakan anti penjajahan Jepang. Dalam kongres Pemuda, Amir menjabat sebagai bendahara. Ia kerap menyumbangkan pemikiran cerdas untuk rumusan Sumpah Pemuda.

Johannes Leimena

Mahasiswa kedokteran di Stovia ini menjabat sebagai Pembantu IV dalam Kongres Pemuda. Setelah kongres berakhir, J. Leimena semakin aktif dalam dunia politik di Tanah Air. Ia pun menjadi Ketua Umum Partai Kristen Indonesia pada 1950-1957.

Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro merupakan pembicara dalam Kongres Pemuda I, II, dan III. Dirinya menuangkan pemikiran tentang kesimbangan pendidikan serta nilai bangsa di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Sie Kong Liong

Sie Kong Liong berperan besar dalam kelahiran Sumpah Pemuda. Pria keturunan Tionghoa ini menyediakan rumahnya untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda II. Kini, rumah miliknya dijadikan museum yang bernama Gedung Sumpah Pemuda.
(GTT)