Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
25 Link Twibbon Hari Ibu 2021 dan Sejarah Singkatnya
21 Desember 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perayaan Hari Ibu di Indonesia tahun ini jatuh pada Rabu (22/12). Hari Ibu adalah hari memperingati peran dan jasa seorang ibu dalam sebuah keluarga. Di Indonesia, perayaan Hari Ibu biasanya juga diramaikan oleh suami dan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Ibu, mulai dari memberi hadiah hingga memasak makanan kesukaan sang ibu. Selain itu, cara lain untuk memeriahkan Hari Ibu juga bisa dilakukan dengan memasang twibbon.
Berikut ada beberapa link twibbon Hari Ibu 2021 yang dikutip dari laman twibbonize untuk dibagikan di media sosial Anda.
Link Twibbon Hari Ibu 2021
Sejarah Hari Ibu di Indonesia
Meringkas buku Merayakan Ibu Bangsa karya I Gusti Agung Ayu, sejarah hari ibu di Indonesia berasal dari organisasi perempuan yang sudah ada sejak 1912. Organisasi ini diisi sosok-sosok seperti R.A Kartini, Cut Nya Dien, Christina Tiahahu, Cut Mutiah, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Rangkayo Rasuna Said, Nyai Achmad Dahlan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kemunculan sosok para pejuang tersebut menjadi cahaya di tengah kegelapan bagi kaum perempuan Indonesia kala itu. Dengan kehadiran organisasi perempuan tersebut, motivasi dan semangat organisasi perempuan lain yang tersebar di berbagai wilayah juga ikut terlecut.
Dengan semangat dan keinginan kuat untuk merdeka, para perempuan di Indonesia pun mengadakan Kongres Perempuan Pertama yang dilangsungkan pada 22-26 Desember tahun 1928. Kongres yang dihadiri 30 perwakilan organisasi perempuan itu dilaksanakan tepat dua bulan setelah Kongres Pemuda Kedua.
Bertempat di pendopo Dalem Djajadipoeran, Yogyakarta, tiga sosok wanita menjadi inisiator pelaksanaan kongres, yaitu:
Kongres pertama tidak membicarakan tentang politik, tetapi berfokus pada permasalahan pendidikan dan perkawinan. Pertemuan tersebut mendorong berdirinya organisasi payung bernama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dan mendesak 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu nasional. Selain itu, ada tiga tuntutan yang ditujukan kepada pemerintah kolonial yaitu:
ADVERTISEMENT
Pergerakan kaum perempuan tidak hanya berhenti pada Kongres Pertama. Pada 20-24 Juli 1935, Kongres Perempuan kedua dilaksanakan di Jakarta. Pada Kongres tersebut, dihasilkan beberapa poin yaitu:
Selanjutnya, gerakan perempuan terus berlanjut hingga dilaksanakannya Kongres Perempuan ketiga di Bandung pada tahun 1938. Kongres ini menyatakan bahwa tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu nasional.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia merekognisi perjuangan yang banyak dilakukan oleh perempuan pada masa itu. Lalu, pemerintah Indonesia mengukuhkan Hari Ibu 22 Desember melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur pada 16 Desember 1959 oleh Presiden Soekarno.
(NDA)