3 Teori Konspirasi soal Virus Corona yang Banyak Beredar

Ilustrasi teori konspirasi virus Corona. Foto: Neil Hall/EPA/Shutterstock

Laporan yang dipercaya saat ini adalah virus corona disebut berasal dari sebuah pasar makanan laut di Wuhan, China. Namun, kabar ini ternyata tidak membuat sebagian orang puas.

Apalagi kini penyebaran virus corona makin meluas dan telah menjangkiti banyak negara di dunia. Para ahli pun masih bekerja keras untuk mempelajari dan menemukan vaksin virus SARS-COV-2 ini.

Ketidakpastian membuat banyak klaim tentang virus Corona beredar. Terlebih dengan adanya media sosial yang menyebabkan banyak orang dapat berbagi informasi dengan cepat. Dari berbagai klaim yang ada, berikut teori konspirasi virus corona yang banyak dipercaya:

Berasal dari Eksperimen Sebuah Laboratorium di Wuhan

Berdasarkan laporan Vox, terdapat rumor bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium. Narasi ini disampaikan di beberapa outlet berita yang dimiliki kelompok sayap kanan dan di media sosial. SARS-CoV-2 diyakini berasal dari laboratorium penelitian dengan level keamanan tinggi di Wuhan.

Berdasarkan desas-desus, virus tersebut direkayasa di laboratorium oleh manusia sebagai senjata biologis. Dalam versi lain, virus sedang dipelajari di laboratorium dan kemudian "bocor" karena protokol keamanan yang buruk.

Institut Virologi Wuhan memang ada di dunia nyata. Namun, para ahli sampai saat ini masih meneliti penyebab pasti virus Corona jenis baru ini. Banyak ahli mematahkan teori konspirasi ini dan berargumen bahwa virus corona terjadi secara alami karena manusia belum mampu mendesain virus kompleks seperti ini.

llustrasi laboratorium. Foto: Unsplash

Virus Corona Dibawa ke Wuhan oleh Militer AS

Dikutip dari CNN, seorang juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, memunculkan teori konspirasi bahwa militer Amerika Serikat-lah yang membawa virus xorona ke China. Ratusan atlet dari militer Amerika Serikat memang berada di Wuhan untuk mengikuti ajang Military World Games pada Oktober 2019.

Menurut laporan Vice, konspirasi bahwa virus Corona berasal dari Amerika Serikat banyak tersebar di WeChat, Weibo, serta saluran televisi yang dikelola pemerintah China. Menurut ahli, narasi ini diterima secara luas di China.

Gara-gara Instalasi 5G

Pandemi virus Corona bertepatan dengan pemasangan menara 5G di berbagai belahan dunia. Dikutip dari CNN, orang-orang memercayai bahwa jaringan 5G memancarkan radiasi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat manusia lebih rentan terhadap infeksi.

Beberapa orang juga percaya sinyal 5G dapat mengaktifkan partikel di dalam virus dan menyebabkannya bereplikasi tanpa terkendali.

Dikutip dari Channel News Asia, tidak ada indikasi bahwa jaringan 5G-lah penyebab pandemi virus corona. Jaringan 5G menggunakan frekuensi berkisar 30-300 gigahertz. Energi ini tidak cukup kuat untuk menembus kulit, apalagi memengaruhi jaringan tubuh manusia.

(ERA)