4 Cara Memperbaiki Rambut Rusak Berdasarkan Penyebabnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 Februari 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rambut rusak. Foto: Tunatura/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rambut rusak. Foto: Tunatura/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cara memperbaiki rambut rusak harus dimulai dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Setiap orang mengalami penyebab rambut rusak yang berbeda-beda, karena masalah ini berkaitan dengan gaya hidup dan produk yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, menurut situs Medical News Today, rambut rusak terjadi karena penggunaan shampo yang salah. Selain itu, produk rambut lain seperti conditioner, vitamin, dan serum bisa membuat rambut rusak apabila bahan utamanya keras.
Kebiasaan mencatok dan mewarnai rambut juga berpotensi besar mengakibatkan masalah rambut. Dalam beberapa kasus, rambut rusak juga terjadi karena stres dan kondisi kesehatan tertentu.

Cara Memperbaiki Rambut Rusak

Cara Memperbaiki Rambut Rusak. Foto: Doucefleur/Shutterstock
Merangkum dari Healthline dan Vogue, berikut cara memperbaiki rambut berdasarkan penyebabnya.

1. Memperbaiki Kerusakan Akibat Alat Styling

Terlalu sering menggunakan alat styling yang panas dapat menyebabkan rambut kering dan rusak. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat memangkas terlebih dahulu rambut yang rusak. Nantinya, rambut yang tumbuh kembali akan lebih sehat.
Di samping itu, gunakan secara rutin shampo dan conditioner yang bebas sulfat. Pilih juga produk perawatan rambut yang mengandung bahan pelembap untuk mengembalikan kelembutan dan kilau rambut.
ADVERTISEMENT
Jika memiliki minyak kelapa, aplikasikan ke batang rambut seminggu sekali. Treatment ini akan membuat rambut terhidrasi dan mencegah kerusakan jika Anda masih ingin menggunakan alat styling rambut.

2. Memperbaiki Kerusakan Akibat Bleaching

Bleaching adalah treatment untuk menghilangkan warna alami rambut sebelum diwarnai ulang. Terlalu sering melakukan bleaching akan membuat rambut jadi kering, mudah rontok, dan patah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, aplikasikan minyak almond ke batang rambut untuk membuatnya halus dan lembap. Alternatif lainnya, cobalah bilas rambut dengan air beras. Mengutip Healthline, di dalam air beras terdapat inositol yang terbukti mampu mengatasi rambut rusak dari dalam.
Jika ingin lebih praktis, gunakan hair mask yang mengandung keratin. Protein keratin akan membentuk kembali ikatan di rambut sehingga memulihkan rambut yang bercabang dan mudah patah.
ADVERTISEMENT

3. Memperbaiki Kerusakan Akibat Sering Mengganti Warna Rambut

Memperbaiki Kerusakan Akibat Sering Mengganti Warna Rambut. Foto: kumparan
Bahan kimia yang digunakan dalam proses mewarnai rambut dapat menghilangkan kelembapan alami rambut. Akibatnya, rambut jadi kering, mudah kusut, dan rontok.
Masalah ini dapat diatasi dengan penggunaan minyak zaitun. Minyak alami ini telah terbukti membantu menghidrasi dan menghaluskan kutikula rambut.
Dengan penggunaan rutin, rambut akan jadi lebih halus dan berkilau. Namun, perawatan ini sebaiknya dilakukan 3-4 hari setelah pewarnaan.
Produk lain yang dapat digunakan adalah shampo dan conditioner yang aman untuk warna rambut. Produk tersebut biasanya diformulasikan dengan pH yang tepat untuk mencegah batang rambut rusak dan warna rambut memudar.

4. Memperbaiki Kerusakan Akibat Kebiasaan Menata Rambut

Kebiasaan menyisir secara kasar dan mengikat rambut dengan kencang dapat menyebabkan kerusakan di batang rambut. Tidak hanya itu, kutikula pelindung rambut juga akan lapuk sehingga menyebabkan rambut terlihat kusam.
ADVERTISEMENT
Untuk kerusakan yang disebabkan kebiasaan ini, solusinya adalah memangkas rambut bermasalah tersebut. Hindari mengikat rambut terlalu kencang dalam waktu yang lama. Selain itu, jangan menyisir rambut secara keras dan dalam keadaan masih basah.
(DEL)