4 Cara Meraih Husnul Khotimah, Wafat dalam Keadaan Dicintai Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Mei 2021 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang berdoa agar husnul khotimah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang berdoa agar husnul khotimah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap Muslim yang beriman pasti mengharap wafat dalam keadaan husnul khotimah. Secara bahasa, husnul khotimah artinya akhir yang baik. Yakni meninggal dengan membawa iman, dalam keadaan bertaubat dari segala dosa, dan dicintai oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Psikologi Kematian oleh Komaruddin Hidayat (2008), dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa orang saleh yang memperoleh husnul khotimah hati dan bibirnya selalu mengingat Allah hingga malaikat Izrail menjemput ruhnya. Wajahnya tampak tenang, bagaikan orang yang sedang tertidur. Tidak tampak rasa takut dan tertekan pada raut wajahnya.
Mereka yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah merupakan manusia-manusia beruntung yang akan diperlakukan dengan baik di alam kubur hingga hari kiamat. Lantas, bagaimana agar seorang Muslim dapat meraih husnul khotimah? Berikut penjelasannya mengutip dari islam.nu.or.id:

Istiqamah Menjaga Iman dan Ketakwaan Kepada Allah SWT

Ilustrasi pekerja proyek saat salat. Foto: Shutter Stock
Kunci dari keselamatan dunia dan akhirat adalah beriman kepada Allah SWT dan teguh di jalannya hingga akhir hayat. Rasulullah SAW bersabda, “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian teguhkanlah!”.
ADVERTISEMENT
Siapapun yang ingin agar iman dan ketakwaannya terjaga, hendaknya menjauhi hal-hal yang bisa menjerumuskannya pada dosa. Salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan seorang Muslim adalah berdoa, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah berikut ini:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لا أَعْلَمُ
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui."

Memperbaiki Lahir dan Batin dengan Sungguh-sungguh

Niat dan tujuan dari semua perbuatan harus benar-benar bersih lahir batin. Kita beribadah semata-mata untuk mencari Ridha Allah SWT, tidak untuk disanjung sesama manusia atau yang lainnya.
Sebagaimana perintah Allah dalam surat Al An’am ayat 162 yang artinya “Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,”.
ADVERTISEMENT

Berdoa Agar Diwafatkan dalam Keadaan Husnul Khotimah

Ilustrasi berdoa. Foto: Shutterstock
Manusia tidak berkuasa menentukan nasib. Oleh sebab itu hendaknya setiap Muslim tidak pernah putus dalam berdoa. Karena adoa merupakan salah satu sebab terkabulnya hajat.
Nabi Yusuf AS memberikan contoh doa husnul khotimah, sebagaimana yang tercantum dalam Alquran Surat Yusuf ayat 101: تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn.
Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”

Tidak Pernah Putus Berdzikir

Dzikir yang berisi puji-pujian kepada Allah bertujuan agar manusia senantiasa mengingat Sang Pencipta. Allah memerintahkan umat Islam agar selalu mengingat-Nya dalam semua keadaan.
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah ayat 152).
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, setiap Muslim dianjurkan untuk membaca kalimat tauhid ketika sakaratul maut. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan La ilaha illallah, maka ia dimasukkan ke dalam surga” (HR Hakim).
(ERA)