4 Fakta Rapid Test untuk Screening Massal Virus Corona

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2020 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menginstrusikan masyarakat untuk mengikuti rapid test virus corona. Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti perkembangan virus tersebut di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rapid test berbeda dengan metode sebelumnya, Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Metode rapid test melakukan pengujian lewat sampel darah pasien. Dengan begitu, pasien yang terinfeksi bisa terdeteksi lebih dini.
Metode ini dinilai lebih efektif untuk menjangkau masyarakat luas. Berikut kami rangkum fakta-fakta soal rapid test.

Menggunakan Serum Darah

Ilustrasi laboratorium (Foto: jarmoluk via Pixabay)
Meski virus corona tidak hidup dalam darah, seseorang yang terinfeksi umumnya akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin. Immunoglobulin inilah yang akan dideteksi dengan rapid test untuk mengetahui apakah orang tersebut positif atau negatif corona.

Hanya Butuh Waktu 20 Menit

Pemeriksaan tes corona di Semarang, Jawa Tengah Foto: Pemprov Jawa Tengah
Sebelumnya, tes menggunakan RT-CPR membutuhkan waktu 90-120 menit. Namun, dengan rapid test, hasilnya bisa langsung diketahui hanya dalam waktu 20 menit.
ADVERTISEMENT

Tingkat Sensitivitas Hanya 36%

Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutter Stock
Seseorang yang diperiksa menggunakan metode rapid test bisa saja memberikan hasil 'false negative' atau tampak negatif meski sebenarnya positif. Hal ini dikarenakan butuh waktu sekitar satu hingga dua minggu bagi sistem imun membuat antibodi. Artinya, jika seseorang yang terinfeksi virus corona dan dites sebelum antibodinya terbentuk, hasil yang keluar adalah negatif.

Jakarta Selatan Jadi yang Pertama

Jakarta Selatan dipilih sebagai wilayah pertama pemberlakuan screening massal menggunakan rapid test. Tempat itu diprioritaskan karena kontak tracking dari pasien positif yang paling parah.
(LMJ)