5 Kuliner Betawi yang Sudah Mulai Langka
Konten dari Pengguna
14 Maret 2020 9:48 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain kedua makanan tersebut, Betawi rupanya masih memiliki beragam kuliner lain yang tak kalah mengunggah selera. Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan kuliner tradisional Betawi lainnya semakin langka. Bahkan, kuliner tersebut dikhawatirkan akan segera punah.
Penasaran apa saja? Simak kumpulan kuliner Betawi yang sudah jarang ditemui namun wjib dicoba berikut ini.
Bubur Ase
Sekilas terlihat sama, tapi bubur ase ternyata berbeda dari bubur pada umumnya. Bubur dengan resep turun-menurun ini dilengkapi dengan tetelan, kentang, dan tahu yang disiram dengan kuah semur. Kuah semur itulah yang disebut dengan ‘ase’.
Bubur ase juga dilengkapi dengan taburan teri jengki atau medan, kacang tanah goreng, irisan daun kucai, bawang goreng, dan asinan Betawi. Sehingga menciptakan perpaduan rasa unik yaitu manis, asam, dan asin saat mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT
Ketupat Babanci
Memiliki nama yang unik, sayur atau ketupat babanci menjadi salah satu kuliner Betawi yang patut dicoba. Disebut dengan nama ‘babanci’ karena ketupat ini mencampurkan beragam jenis sayuran. Sehingga penampilannya terkesan tidak karuan.
Ketupat babanci terhitung sudah mulai langka mengingat rempah yang digunakan juga sudah sulit ditemukan. Untuk memasak ketupat babanci dibutuhkan 21 jenis bahan, bumbu, dan rempah. Bahan yang sulit ditemukan antara lain kedaung, botor, tai angin, lempuyang, dan buah jail-jali.
Kue Dongkal
Kue dongkal merupakan kue manis yang terbuat dari tepung beras dan dikukus bersama gula merah serta parutan kelapa. Kue ini hampir mirip dengan Kue Putu, hanya saja berbeda ukuran. Biasanya, kue dongkal dihidangkan dengan teh sebagai kudapan. Sayangnya, keberadaan kue dongkal sudah mulai jarang ditemukan.
ADVERTISEMENT
Gabus Pucung
Gabus pucung menjadi makanan khas Betawi yang berbahan dasar ikan gabus bersama racikan bumbu yang mirip rawon. Bedanya, kuah gabus pucung lebih kental dan berisikan ikan bukan daging. Makanan yang satu ini biasanya dihidangkan pada tradisi Betawi Nyorog saat menjelang bulan puasa. Pada tradisi ini anak memberi hantaran makanan kepada keluarga yang lebih tua.
Sengkulun
Berbahan dasar tepung ketan, kue sengkulun memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Kue yang dipopulerkan oleh penduduk Jakarta keturunan Tiongkok ini memiliki cita rasa yang manis dan gula karena perpaduan santan dengan gula merah.
Kue sengkulun didominasi gula merah yang membuat warnanya menjadi cokelat. Biasanya, kue sengkulun dinikmati dengan cocolan parutan kelapa.
ADVERTISEMENT
Saat ini kue sengkulun juga sudah jarang ditemukan. Salah satu tempat di Jakarta yang masih menjualnya yaitu Toko Kue Betawi milik ibu Tuti Salah yang berada di Jalan Kebon Sirih Barat I No. 70, Jakarta Pusat.
(Rav)