5 Waktu yang Dilarang untuk Shalat bagi Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2021 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Shalat. Foto: Unsplah
zoom-in-whitePerbesar
Shalat. Foto: Unsplah
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dituturkan oleh Nabi Muhammad SAW, umat Muslim diharuskan mendirikan shalat karena merupakan tiang agama. Sebab, orang yang shalatnya baik maka akan baik pula agamanya, begitupun sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Shalat juga merupakan sarana paling utama bagi seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Kapan pun dan di mana pun seseorang diperbolehkan melakukan shalat guna mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Perintah untuk sholat termaktub dalam beberapa ayat dalam Alquran, salah satunya pada surat Hud ayat 114. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ
Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."
Namun ternyata di dalam fiqih Islam terdapat waktu yang dilarang untuk melakukan shalat. Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safinatun Naja menyebutkan, bahwa ada lima waktu yang diharamkan untuk shalat.
ADVERTISEMENT
Kelima waktu yang dilarang untuk shalat bagi umat Muslim tersebut dijelaskan selangkapnya oleh Syekh Muhammad Nawawi Banten dalam kitabnya Kasyifatus Saja berikut ini.

Waktu yang Dilarang untuk Shalat

Shalat. Foto: Unsplah
1. Ketika terbitnya matahari
Waktu haram shalat yang pertama ini dimulai sejak mulai terbitnya matahari sampai dengan meninggi sekira ukuran satu tombak. Dalam rentang waktu tersebut tidak diperbolehkan melakukan shalat. Namun, bila posisi tinggi matahari sudah mencapai satu tombak maka sah melakukan shalat secara mutlak.
2. Ketika waktu istiwa sampai dengan tergelincirnya matahari selain pada hari Jumat
Waktu istiwa adalah waktu di mana posisi matahari tepat di atas kepala. Pada saat matahari berada pada posisi ini diharamkan melakukan shalat. Perlu diketahui bahwa waktu istiwa’ sangat sebentar bahkan hampir tidak bisa dirasakan sampai matahari tergelincir.
ADVERTISEMENT
Keharaman melakukan shalat di waktu ini tidak berlaku untuk hari Jumat. Artinya, shalat yang dilakukan pada hari Jumat dan bertepatan dengan waktu istiwa diperbolehkan dan sah shalatnya.
3. Saat matahari berwarna kekuningan hingga tenggelam
Ada tiga waktu di mana Rasulullah SAW melarang kita melaksanakan salat dan mengubur jenazah. Hal tersebut tertuang di dalam hadits berikut:
ثَلَاثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ، أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا: «حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً
تَرْتَفِعَ، وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ الشَّمْسُ، وَحِينَ تَضَيَّفُ الشَّمْسُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَحَتَّى
Artinya: “Ada tiga waktu di mana Rasulullah SAW melarang kita salat dan mengubur jenazah di dalamnya: ketika matahari terbit sampai meninggi, ketika unta berdiri di tengah hari yang sangat panas sekali (waktu tengah hari) sampai matahari condong, dan ketika matahari condong menuju terbenam hingga terbenam.” (HR. Muslim).
ADVERTISEMENT
4. Setelah melaksanakan shalat subuh hingga matahari terbit
Setelah melaksanakan shalat subuh, umat Islam dilarang melaksanakan shalat hingga terbit matahari dan sampai matahari meninggi kira-kira satu tombak. Waktu tersebut merupakan waktu yang dilarang.
Larangan salat ini berlaku untuk orang yang melaksanakan shalat subuh secara adaan atau pada waktunya. Adapun orang yang melakukan shalat subuh secara qadlaan pada waktu shalat subuh maka ia diperbolehkan melakukan shalat lain setelahnya.
5. Setelah melakukan shalat ashar sampai dengan tenggelamnya matahari
Selain diharamkan melakukan shalat setelah shalat subuh di atas, diharamkan pula bagi umat Muslim melakukan shalat setelah melakukan shalat ashar secara adaan atau pada waktunya.
Keharaman melakukan shalat setelah melakukan shalat ashar ini terus berlaku sampai dengan tenggelamnya matahari. Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
لاَ صَلاَةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ، وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ العَصْرِ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ
Artinya: “Tak ada shalat setelah shalat subuh sampai matahari meninggi dan tak ada shalat setelah shalat ashar sampai matahari tenggelam.” (HR. Imam Bukhari).
(NDA)