news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Agar Aman, Ini 7 Tips Melakukan Pinjaman Melalui Fintech

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Februari 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fintech. Foto: The Guardian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. Foto: The Guardian
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan teknologi dan tuntutan hidup yang serba cepat, Financial technology atau Fintech hadir untuk memudahkan transaksi ekonomi. Proses yang dahulu harus dilakukan dengan bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat dilakukan melalui transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran dalam hitungan detik saja.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Financial Technology (Fintech) di Indonesia banyak bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Ada berbagai layanan yang ditawarkan, seperti jasa pembayaran, investasi, dan pinjaman.
Sayangnya, sarana pinjaman online ini tidak sepenuhnya aman. Tahun lalu saja, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir 4000 aplikasi dan situs fintech ilegal.
Oleh sebab itu, perhatikan 7 tips ini ketika melakukan pinjaman melalui Fintech.

Terdaftar di OJK

Perusahaan fintech pemberi pinjaman yang legal pasti terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu bisa mengecek legalitas perusahaan fintech di situs ojk.go.id
Lampu hijau dari OJK penting karena OJK merupakan lembaga yang berwenang untuk mengatur, mengawasi, memeriksa, dan menyidik lembaga keuangan. Jika Fintech telah mengantongi izin, tentu keamanannya lebih terjamin.
ADVERTISEMENT

Usut Perusahaan

Agar lebih yakin, kamu harus mengusut perusahaan fintech. Bisa dengan cara mengecek lokasi kantor, lama operasi perusahaan, dan kekuatan modal. Hubungi kantor penyelenggara fintech dan berikan pertanyaan mengenai hal-hal yang ingin diketahui. Bertanyalah tentang jasa konsultasi dan solusi jika nasabah kesulitan membayar. Ini akan membantumu memilih fintech yang tepat dan aman.
ADVERTISEMENT
Perhatikan juga keberlangsungan fintech tersebut. Apakah perusahaan konsisten menjalankan usahanya dalam jangka waktu yang lama atau tidak. Jika hanya sementara, kamu perlu lebih waspada.

Bandingkan Beberapa Pinjaman

Bandingkan beberapa fintech, terutama soal tenor (jangka waktu pinjaman), bunga pinjaman, dan denda keterlambatan. Amati kelebihan dan kekurangan masing-masing fintech. Dengan melakukan cara ini, kamu dapat mengambil langkah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.

Cermati Prosedur Peminjaman

Di era digital saat ini, kamu perlu mewaspadai data-data yang dikirim ke fintech. Pastikan data-datamu terjamin keamanannya. Pertimbangkan jika prosedur peminjaman mengharuskan pihak perusahaan untuk mengakses data pribadi.
Sebenarnya regulasi terkait nomor ponsel sudah diatur oleh OJK. Sehingga apabila terdapat fintech yang memiliki mekanisme untuk mengakses nomor ponsel tanpa izin pemilik, maka perusahaan fintech patut dicurigai. Selain nomor ponsel, fintech juga dilarang keras mengakses galeri pengguna.
ADVERTISEMENT
Kamu juga harus membaca dan memahami kembali perjanjian kontrak antara peminjam dan perusahaan fintech. Ketahui denda yang akan dikenakan bila terlambat membayar dan bagaimana cara penagihannya. Perusahaan fintech yang benar pasti menerapkan cara penagihan yang baik pula.

Pahami Hak dan Kewajiban

Hal yang tidak kalah penting adalah memahami hak dan kewajiban. Jika hakmu dilanggar, kamu bisa mengadukannya ke OJK. Namun, sebelum menuntut hak, pastikan memenuhi kewajiban terlebih dulu, seperti membayar cicilan tepat waktu.

Lapor jika Terjadi Peneroran

Jika merasa diteror, kamu bisa melaporkannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta bukti yang dimiliki melalui situs https://konsumen.ojk.go.id/formpengaduan.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Fintech Legal
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Fintech Lending Ilegal
ADVERTISEMENT