Amalan dan Doa Pengganti Ziarah Kubur Saat Lebaran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2020 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ziarah kubur saat wabah corona. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ziarah kubur saat wabah corona. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang lebaran, umat muslim di Indonesia memiliki tradisi berziarah ke makam sanak saudara. Meski merupakan amalan sunnah, berziarah memiliki manfaat. Lewat ziarah makam, umat Islam dapat rehat sejenak dari kesibukan duniawi dan merupakan momentum yang dapat mengingatkan manusia pada kematian. Saat berziarah, orang juga mendoakan sanak saudaranya yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Namun, Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan pandemi virus Corona yang melanda banyak wilayah di Indonesia. Pemerintah dan ahli medis menganjurkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah sampai situasi membaik. Lantas, bagaimana cara berziarah di tengah pandemi COVID-19?
Anda dapat mengganti ziarah kubur dengan berzikir dan berdoa di rumah masing-masing. Bahkan umat muslim memang dianjurkan untuk mendoakan sanak saudara yang telah meninggal kapanpun. Anda dapat melakukannya setelah sholat. Berikut panduan lengkapnya:
-Membaca istighfar tiga kali
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullah hal adzim
Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang maha agung"
-Membaca surat al-Fatihah.
-Membaca surat al-Ikhlas tiga kali.
-Membaca surat al-Falaq.
-Membaca surat al-Nas.
-Melafalkan kalimat tahlil tiga puluh tiga kali.
ADVERTISEMENT
لا إله إلا الله
Lā ilāha illa l-Lāh
Artinya: "Tiada Tuhan Selain Allah."
-Membaca doa sholat jenazah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madholahu, waghsilhu bil maa’i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
ADVERTISEMENT
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim)
(ERA)