Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Amalan Rebo Wekasan Sebagai Tradisi Tolak Bala dari Masyarakat Jawa
5 Oktober 2021 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Amalan Rebo Wekasan merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menolak bala atau sial yang dibawa dari bulan Safar.
ADVERTISEMENT
Subaidi menjelaskan dalam buku Pendidikan Islam Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah, masyarakat Jawa percaya jika pada hari Rabu terakhir di bulan Safar akan ada 320.00 macam bala atau bencana, baik dalam skala besar maupun kecil.
Kepercayaan masyarakat Jawa terhadap akan datangnya bala pada Rabu terakhir di bulan Safar diperkuat oleh cerita Imam al-Bagawi dalam Tafsir Ma’alim al-Tanzil. Itu adalah cerita saat Allah membinasakan kaum ‘Aad dengan angin kencang yang dilakukan pada Rabu terakhir bulan Safar.
Oleh karena itu, masyarakat Jawa melakukan tradisi Rebo Wekasan setiap tahunnya untuk memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala macam bencana.
3 Amalan Rebo Wekasan
Tiga amalan yang biasa dilakukan masyarakat Jawa dalam tradisi Rebo Wekasan, dikutip dari Buku Induk Fikih Islam Nusantara karya K. H. Imaduddin Utsman, adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Sholat Awwabin adalah sholat yang bertujuan untuk menolak segala bala ataupun bencana. Adapun cara melaksanakan sholat awwabin yaitu:
1. Melaksanakan sholat empat rakaat dengan dua kali salam.
2. Membaca niat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الأَوَّابِينَ رَكَعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal awwabina rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat sunah awwabin dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
3. Terakhir membaca surat Al Fatihah, surat Al-Kautsar 17x, surat Al-Ikhlash 5x, surat Al-Falaq 1x, dan surat An-Nas 1x.
Bacaan doa yang dapat dilafadzkan dalam tradisi Rebo Wekasan adalah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللهم بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah pada junjungan kami, Nabi Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memiliki Kekuatan dan Keupayaan.
Ya Tuhan Yang Maha Mulia dan karena kemuliaan-Mu itu, menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu, peliharalah aku dari kejahatan makhluk-Mu. Ya Tuhan Yang Maha Baik. Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan. Ya Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau. Kasihanilah aku dengan Rahmat-Mu, wahai Zat yang Maha Penyayang.
Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan dan saudaranya, serta kakeknya dan ayahnya, ibunya dan keturunannya, jauhkan aku dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya. Wahai Zat Yang Maha Mencukupi harapan dan Menolak bala’, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya.
ADVERTISEMENT
Cukuplah Allah tempat kami bersandar, tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarganya dan para sahabatnya."
Dalam tradisi Rebo Wekasan, beberapa daerah sering kali melaksanakan sedekah hingga selamatan. Seperti sedekah bumi ke tempat-tempat yang dianggap keramat, maupun selamatan yang dimakan bersama agar terhindar dari bala di hari Rabu terakhir bulan Safar.
(NDA)