Apa itu Hajar Aswad yang Selalu Jadi Incaran Para Jamaah Haji dan Umrah?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hajar aswad di Mekah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hajar aswad di Mekah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang disunnahkan bagi jamaah haji atau umrah adalah menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Hal ini karena Hajar Aswad di dinding Multazam adalah salah satu tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa.
ADVERTISEMENT
Namun, mengingat sering membludaknya yang ingin menyentuh Hajar Aswad, jamaah yang tidak mampu menyentuh secara langsung diperbolehkan menyentuhnya dengan menggunakan tongkat. Jika tidak bisa menggunakan tongkat, maka cukup dengan isyarat tangan yang melambai ke atas seolah akan menyentuh Hajar Aswad.
Di tengah padatnya jamaah haji, usaha menyentuh Hajar Aswad dapat dilakukan usai melaksanakan putaran ketujuh Thawaf, sembari secara perlahan masuk ke dalam putaran arus Thawaf. Namun, jika tidak berhasil menyentuh Hajar Aswad, dianjurkan untuk tidak memaksakan diri.
Menyentuh Hajar Aswad diutamakan menggunakan tangan kanan. Kegiatan menyentuh dan mencium Hajar Aswad ini dinamakan dengan Istilam.

Apa Itu Hajar Aswad?

Ilustrasi hajar aswad di Mekah. Foto: Unsplash
Mengutip buku Mekkah oleh Zuhairi Misrawi, Hajar Aswad adalah batu hitam pertanda selesainya Ka'bah dibangun. Pada saat itu, Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk membangun Ka'bah. Lalu, Ka'bah dibangun dari bebatuan yang berasal dari Libanon, Sinai, dan Turnzeta.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kemenag.go.id, Hajar Aswad adalah batu hitam yang sangat harum dan terletak di salah satu sudut Ka'bah. Letak spesifik batu hitam ini ialah di sudut sebelah tenggara, sebelah kanan pintu Ka'bah. Jarak antara tempat Hajar Aswad dengan lantai Ka'bah sekitar 1,5 m. Antara tempat Hajar Aswad dan pintu Ka'bah dipisahkan oleh dinding Multazam.
Pada mulanya, Hajar Aswad merupakan salah satu batu yang ditemukan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail saat sedang membangun Ka'bah. Lalu, sekitar lima tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasul, dilakukan pemugaran Ka'bah karena adanya beberapa kerusakan.
Pemugaran dilakukan berdasarkan kesepakatan para pemuka kabilah suku Quraisy yang ada di kota Mekah. Terjadi perselisihan memuncak di antara tokoh masyarakat Quraisy saat menentukan siapa yang berhak untuk menempatkan kembali batu tersebut usai pemugaran.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad kemudian menjadi penengah atas perselisihan tersebut, menghamparkan kainnya dan menempatkan Hajar Aswad di atas bentangan kain tersebut. Rasulullah SAW meminta setiap pemuka kabilah Quraisy memegang masing-masing sudut dan sisi kain tersebut dsn bersama-sama mengangkatnya untuk membawa Hajar Aswad ke tempatnya semula. Kemudian, Rasulullah SAW mengangkat batu tersebut dan meletakkannya ke tempat semula.
(AFM)