Apa itu Happy Hypoxia? Ini Gejala dan Cara Mendeteksinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 September 2020 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Happy Hypoxia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Happy Hypoxia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Gejala happy hypoxia pada pasien COVID-19 perlu diwaspadai. Sebab, happy hypoxia merupakan fenomena berkurangnya jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Dikutip dari Healthing Canada, kadar oksigen darah normal adalah antara 95 dan 100 persen.
ADVERTISEMENT
Tingkat oksigen yang rendah dalam tubuh atau yang dikenal sebagai hypoxia dapat menyebabkan sesak napas. Kini, hal tersebut diketahui sebagai salah satu gejala COVID-19. Namun, yang membuat para ilmuwan kebingungan adalah banyak pasien COVID-19 yang mengalami happy hypoxia.
Ketika seseorang mengalami happy hypoxia, kadar oksigen tubuh sebenarnya jauh di bawah 90 persen, namun mereka masih dapat bernapas dengan normal. Jika tidak ada keluhan, mengapa happy hypoxia perlu diwaspadai?
Dr. Richard Levitan dalam artikel opini The Infection That’s Silently Killing Coronavirus Patients di The New York Times mengatakan, pasien-pasiennya dapat bicara dengan normal dan tetap sadar meskipun hasil rontgen menunjukkan tingkat oksigen yang sangat rendah dan pneumonia parah.
ADVERTISEMENT
Yang dikhawatirkan adalah pada saat pasien sudah mengalami kesulitan bernapas dan memiliki kadar oksigen yang sangat rendah, banyak dari mereka yang pada akhirnya memerlukan ventilator atau alat bantu napas. Happy hypoxia juga bisa membuat kesadaran semakin menurun dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.
Nah, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda tetap waspada dan senantiasa memerhatikan kondisi tubuh. Berikut kami rangkum gejala happy hypoxia dan cara mendeteksinya.

Gejala Happy Hypoxia

Ilustrasi pusing. Foto: Pixabay
Meski sulit terdeteksi, terdapat beberapa tanda yang dapat mengarah pada happy hypoxia. Ketika kekurangan oksigen, umumnya seseorang akan mengalami sakit kepala dan merasa cepat lelah.
Selain itu, berkurangnya nafsu makan, frekuensi napas yang makin cepat, dan dada terasa berat saat bernapas juga bisa menjadi gejala happy hypoxia. Perhatikan juga warna bibir dan ujung jari. Apabila ada kebiruan, hal tersebut dapat mengarah ke happy hypoxia.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa lihat warna bibir atau ujung jarinya. Kalau mulai terlihat kebiruan artinya saturasi oksigen sudah semakin turun. Ini enggak ada jalan lain harus ke rumah sakit," ungkap Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dikutip dari kumparanNEWS, Rabu (16/9).

Cara Mendeteksi Happy Hypoxia

Pulse Oximeter. Foto: Freepik
Cara paling sederhana yang dapat digunakan untuk mendeteksi happy hypoxia adalah dengan duduk tegap dan mengambil napas dalam-dalam sebanyak dua hingga tiga kali.
Jika kondisi Anda normal, Anda tidak akan mengalami masalah. Namun jika Anda batuk hingga tersedak-sedak, bisa jadi hal tersebut merupakan pertanda happy hypoxia.
Untuk hasil yang lebih akurat, diagnosis happy hypoxia dilakukan menggunakan alat pulse oximeter. Alat ini akan memberi informasi kadar oksigen dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
(ERA)