Apa Itu Pulse Oximeter dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Konten dari Pengguna
8 September 2020 18:45 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun tidak dengan pasien yang mengalami gejala Happy Hypoxia. Pasien terlihat normal dan tidak mengalami batuk, demam atau bahkan sesak napas.
Padahal, happy hypoxia atau hypoxemia sendiri merupakan kondisi di mana pasien mengalami saturasi oksigen yang terus menurun. Belakangan ini, ditemukan beberapa pasien yang mengalami gejala happy hypoxia .
Akibat adanya gejala happy hypoxia, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah disarankan untuk memiliki alat pulse oximeter atau pengukur saturasi oksigen. Namun, alat tersebut hanya diperlukan untuk pasien dengan gejala ringan yang dirawat secara mandiri.
Pulse Oximeter sendiri adalah alat medis yang sudah digunakan sejak tahun 1970-an. Biasanya, alat ini dipakai untuk pasien yang memiliki riwayat sakit pernapasan, atlet, atau pilot.
Alat pengukur saturasi oksigen ini berukuran kecil yang dijepitkan ke jari pasien. Hal itu berguna untuk mengukur denyut nadi dan presentase oksigen di dalam darah kita.
ADVERTISEMENT
Penggunaan Pulse Oximeter di jari memberikan sebuah gambaran mengenai kondisi di dalam jaringan seseorang. Dilansir dari berbagai sumber, alat tersebut tidak bisa digunakan untuk mendeteksi kadar oksigen di dalam darah.
Pada akhirnya, penggunaan Pulse Oximeter harus sesuai dengan masukan dari dokter atau pakar medis. Terlebih jika belum pernah menggunakannya, Anda bisa saja keliru untuk memaknai hasil alat tersebut.
(DNA)