Apa Tujuan Memetakan dan Menganalisis Kebutuhan Peserta Didik? Ini Jawabannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 April 2024 9:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa tujuan memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik merupakan salah satu soal pada post test modul 2 platform Merdeka Belajar (PMM). Post Test modul 2 pada PMM membahas tentang Bimbingan dan Konseling Layanan Dasar.
ADVERTISEMENT
Post test adalah tahap evaluasi pada Pelatihan Mandiri yang harus dikerjakan guru setelah menyelesaikan modul pelatihan. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman tenaga pendidik terhadap materi.
Setiap tenaga pendidik perlu mengerjakan post test dengan baik untuk melanjutkan ke materi atau modul berikutnya. Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawaban apa tujuan memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik.

Tujuan Memetakan dan Menganalisis Kebutuhan Peserta Didik

Ilustrasi memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik. Foto: Unsplash.
Memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik merupakan proses penting yang dilakukan oleh setiap guru. Tujuan dari pemetaan dan analisis ini untuk memberikan layanan dasar yang tepat sesuai kebutuhan.
Selain memberikan layanan yang tepat sasaran, memetakan dan menganalisis kebutuhan belajar murid dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada murid agar bisa belajar secara natural dan efisien.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Kemdikbud, pemetaan kebutuhan peserta didik dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan setiap individu. Prosesnya dilakukan dengan mengamati, mengumpulkan data, dan mempelajari masing-masing siswa secara mendalam.
Dalam memetakan kebutuhan tersebut, guru juga dapat mempertimbangkan faktor kemampuan akademik, minat dan bakat, hingga kebutuhan khusus.
Setelah kebutuhan peserta didik terpetakan dengan baik, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap kebutuhan tersebut.
Analisis kebutuhan peserta didik dilakukan untuk menemukan solusi dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pada tahap ini, guru dapat mempertimbangkan kurikulum, metode pembelajaran, hingga strategi pengajaran.

Tahapan Memetakan Kebutuhan Peserta Didik

Ilustrasi memetakan dan menganalisis kebutuhan peserta didik. Foto: Unsplash.
Arozatulo Bawamenewi dkk. dalam buku Microteaching (2023) menjelaskan bahwa proses memetakan kebutuhan peserta didik terdiri dari delapan tahapan, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Evaluasi Pra-Pengetahuan

Tahap awal memetakan kebutuhan peserta didik adalah melakukan evaluasi pra-pengetahuan. Caranya dengan melakukan penilaian awal terhadap pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang akan diajarkan sebelum memulai pelajaran.

2. Komunikasi dengan Peserta Didik

Komunikasi yang baik dengan siswa juga sangat penting dalam memetakan kebutuhan peserta didik. Berbicara langsung dengan peserta didik diperlukan untuk memahami minat, bakat, serta tingkat pengetahuan peserta didik.

3. Analisis Materi Kurikulum

Guru dapat meninjau materi pelajaran untuk membantu memutuskan apa yang harus diajarkan kepada peserta didik. Referensi seputar materi kurikulum beserta tema dan konsep kunci bisa dicari melalui PMM.

4. Identifikasi Gaya Pembelajaran

Setiap peserta didik mempunyai gaya pembelajaran yang berbeda-beda, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Dengan mengidentifikasi gaya pembelajaran tiap siswa, guru bisa lebih mudah mengembangkan metode pengajaran yang dapat mencakup semua gaya pembelajaran.
ADVERTISEMENT

5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran. Buat tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik. Pastikan agar tujuan pembelajaran telah sesuai dengan kemampuan peserta didik.

6. Menyesuaikan Materi dan Metode

Dalam merancang materi dan metode ajar, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Tentukan materi dan metode pembelajaran sesuai kebutuhan masing-masing peserta didik.

7. Evaluasi Terus-menerus

Evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Evaluasi kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui proses refleksi. Apabila diperlukan penyesuaian, guru bisa segera mengambil tindakan perbaikan.

8. Umpan Balik Peserta Didik

Tahap terakhir dari proses memetakan kebutuhan peserta didik adalah mendorong siswa untuk memberikan umpan balik mengenai pengalaman belajar mereka. Hal ini dilakukan untuk membantu guru dalam melakukan refleksi sehingga bisa meningkatkan metode pembelajarannya.
(GLW)