Arti Penting Hari Nelayan Indonesia yang Dirayakan Setiap 6 April

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 April 2021 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kapal nelayan Foto: terex/Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal nelayan Foto: terex/Thinkstock
ADVERTISEMENT
Sejak era Orde Baru, 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan Indonesia. Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para nelayan yang telah berjasa menjaga ketahanan pangan nasional. Mereka berperan penting untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi masyarakat Indonesia melalui hasil laut.
ADVERTISEMENT
Hari Nelayan selalu dirayakan secara meriah. Melansir Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, setiap 6 April masyarakat di Pelabuhan Ratu Sukabumi, Jawa Barat mengadakan upacara Labuh Saji. Upacara ini merupakan bentuk penghormatan kepada seorang putri bernama Nyi Putri Mayangsagara agar rakyat mendapat kesejahteraan dari pekerjaan mereka sebagai nelayan.
Dahulu sesajen yang digunakan adalah kepala kerbau atau kambing. Saat ini tradisi tersebut diganti dengan penaburan benih ikan, benur (bibit udang), dan tukik (anak penyu) ke tengah teluk Pelabuhan Ratu. Harapannya adalah laut Palabuhan Ratu tetap subur dan memberikan hasil yang melimpah bagi nelayan.

Arti Penting Hari Nelayan Indonesia

Siluet nelayan merapikan jaringnya di Perairan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Banten. Foto: Antara/Dziki Oktomauliyadi
Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah perairan yang luas. Garis pantai perairan Indonesia adalah 81.000 km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Ini menjadikan laut Indonesia memiliki potensi yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Namun mengutip jurnal Miskin Di Laut Yang Kaya: Nelayan Indonesia Dan Kemiskinan tulisan Zakariya Anwar dan Wahyuni, sekitar 90% dari 16,2 juta jumlah nelayan di Indonesia belum berdaya secara ekonomi maupun politik. Sebagian besar dari mereka juga berada di bawah garis kemiskinan.
Ilustrasi kapal nelayan lokal. Foto: Dok: KKP
Adapun beberapa masalah yang kerap dihadapi oleh nelayan Indonesia antara lain kemampuan modal yang lemah dan permainan harga jual ikan. Hal ini diperparah dengan kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan hasil tangkapan dan minimnya kebijakan pemerintah yang berpihak kepada nelayan tradisional.
Tidak hanya masalah dalam negeri, para nelayan di Tanah Air juga harus bersaing dengan nelayan asing yang menangkap ikan secara ilegal. Inilah lingkaran setan yang harus dihadapi nelayan dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Hari Nelayan adalah momen yang tepat untuk mengevaluasi potensi dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki di sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
(ERA)