Bacaan Niat Puasa Sunah Akhir dan Awal Tahun Hijriah beserta Dalilnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Juli 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alquran dan buah kurma. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alquran dan buah kurma. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sebentar lagi umat Islam akan memasuki tahun baru Hijriah. Bukan hanya sekadar memperingati, umat Muslim dianjurkan mengerjakan amalan dalam menyambut kedatangan bulan yang baru, salah satunya puasa sunah.
ADVERTISEMENT
Dengan berpuasa, seorang Muslim semakin dekat dengan Allah, ketakwaan meningkat, dan mendapat pahala. Hukum puasa sunah untuk akhir bulan sebelum mengawali tahun Hijriah disandarkan pada hadis berikut:
"Diriwayatkan dari Imran bin Al-Husain RA, dari Nabi Muhammad SAW bahwa ada orang bertanya kepada beliau, atau beliau bertanya kepada seseorang, sementara Imran mendengarnya. Lalu Rasulullah berkata, 'Wahai Abu Fulan, apakah kamu puasa akhir bulan (Sya'ban) ini?' Abu An-Nu'man berkata, 'Saya duga maksudnya adalah bulan itu.'
As-Shalt bin Muhammad berkata, 'Maksud dugaan An-Nu'man adalah bulan Ramadhan.' Orang yang ditanya oleh Rasulullah menjawab, 'Tidak wahai Rasulullah.' Rasulullah menyambungnya, 'Apabila kamu tidak puasa, maka puasalah dua hari (sebagai gantinya).' As-Shalt tidak mengatakan redaksi, 'Saya menduganya itu adalah bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Menurut Nahdlatul Ulama, hadis tersebut secara sepintas terlihat hanya menunjukkan kesunahan untuk membiasakan puasa di akhir bulan. Akan tetapi, melihat Imam Al-Bukhari memasukkan riwayat tersebut dalam kitabnya pada "Bab Puasa di Akhir Bulan", menunjukkan bahwa menurutnya kesunahan membiasakan puasa akhir bulan itu tidak hanya berlaku di bulan Sya'ban, tetapi juga di bulan-bulan lainnya, termasuk akhir bulan Zulhijjah sebelum masuk Muharram.
Sementara itu, hukum melaksanakan puasa sunah di awal tahun Hijriah terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Imam At-Thabrani sebagai berikut:
"Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari." (HR. At-Thabrani)
Perlu dipahami bahwa tidak ada dalil yang kuat atau merujuk langsung pada pelaksanaan puasa di akhir dan awal tahun Hijriah. Kendati begitu, sebagian ulama berpendapat bahwa pelaksanaan puasa sunah ini dapat dilakukan oleh umat Muslim dengan merujuk pada dalil-dalil yang sudah ada.
ADVERTISEMENT

Niat Puasa Sunah Akhir dan Awal Tahun Hijriah

Ilustrasi berdoa. Foto: Unsplash
Dalam pelaksanaannya, puasa sunah akhir dan awal tahun Hijriah sama dengan puasa pada bulan Ramadan maupun puasa sunah lainnya. Adapun bacaan niat puasa sunah akhir dan awal tahun Hijriah dalam bahasa Arab, latin, dan artinya yang bisa dilafalkan adalah sebagai berikut.

Bacaan Niat Puasa Sunah Akhir Tahun Hijriah

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻣِﻦْ ﺍَﺧِﻴْﺮِ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔِ ﺳُﻨَّﺔً ﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟﻰَ
Nawaitu shouma ghodin min akhiiris sanati sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunah akhir tahun esok hari karena Allah Ta'ala."

Bacaan Niat Puasa Sunah Awal Tahun Hijriah

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻣِﻦْ ﺍَﻭَّﻝِ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔِ ﺳُﻨَﺔَ ﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu shouma ghodin min awwali sanati sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunah awal tahun esok hari karena Allah Ta’ala."
ADVERTISEMENT
(SFR)