Bacaan Surat Al-Ghasyiyah Beserta Artinya Lengkap

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Mei 2020 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Alquran. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Alquran. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Al-Ghasyiyah merupakan salah satu surat dalam Alquran yang termasuk golongan Makkiyah. Surat ini terdiri dari 26 ayat dan berada diurutan ke-88 setelah Al A’la.
ADVERTISEMENT
Surat Al-Ghasyiyah berisi tentang hari pembalasan atau penghakiman. Dalam hari pembalasan tersebut, manusia terbagi dalam dua tempat, yakni surga dan neraka.
Surat Al-Ghasyiyah biasanya dibaca dalam salat Jumat, Idul Fitri, ataupun Idul Adha. Bagi yang ingin mengamalkan surat Al-Ghasyiyah, berikut adalah bacaan dan artinya yang lengkap.

Bacaan dan Artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillahirrahmannirrahiim
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ
hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat)?
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌ ۙ
wujụhuy yauma`iżin khāsyi'ah
Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina,
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ۙ
'āmilatun nāṣibah
(karena) bekerja keras lagi kepayahan,
تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةً ۙ
ADVERTISEMENT
taṣlā nāran ḥāmiyah
mereka memasuki api yang sangat panas (neraka),
تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ۗ
tusqā min 'ainin āniyah
diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ
laisa lahum ṭa'āmun illā min ḍarī'
Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,
لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ
lā yusminu wa lā yugnī min jụ'
yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌ ۙ
wujụhuy yauma`iżin nā'imah
Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,
لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ ۙ
lisa'yihā rāḍiyah
merasa senang karena usahanya (sendiri),
فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ
fī jannatin 'āliyah
(mereka) dalam surga yang tinggi,
ADVERTISEMENT
لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً ۗ
lā tasma'u fīhā lāgiyah
di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna.
فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ ۘ
fīhā 'ainun jāriyah
Di sana ada mata air yang mengalir.
فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ ۙ
fīhā sururum marfụ'ah
Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,
وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ ۙ
wa akwābum mauḍụ'ah
dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),
وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ ۙ
wa namāriqu maṣfụfah
dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ ۗ
wa zarābiyyu mabṡụṡah
dan permadani-permadani yang terhampar.
اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ
a fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat
Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?
وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ
ADVERTISEMENT
wa ilas-samā`i kaifa rufi'at
dan langit, bagaimana ditinggikan?
وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗ
wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat
Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?
وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗ
wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat
Dan bumi bagaimana dihamparkan?
فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ
fa żakkir, innamā anta mużakkir
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.
لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ
lasta 'alaihim bimuṣaiṭir
Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَۙ
illā man tawallā wa kafar
kecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir,
فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ
fa yu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbar
maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْ
inna ilainā iyābahum
Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali,
ADVERTISEMENT
ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
ṡumma inna 'alainā ḥisābahum
kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka.
(Rav)