Konten dari Pengguna

Bagaimana Anda Mengukur Kemajuan dan Hasil Perkembangan Orang Tersebut?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 September 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bagaimana anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut?”. Pertanyaan seperti itu sering kali disampaikan untuk menentukan nilai atau hasil dari kemajuan seseorang.
ADVERTISEMENT
Menilai kemajuan dan hasil perkembangan individu sangat penting dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, karier, dan pengembangan diri. Proses ini juga bisa membantu individu untuk memahami sejauh mana perkembang mereka dengan arahan-arahan yang jelas.
Untuk mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut, apa saja indikator dan teknik penilaian yang mesti dilakukan?

Macam-Macam Penilaian

Ilustrasi Bagaimana anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut Foto: Pexels
Mengutip jurnal bertajuk Prinsip Kontinuitas Dalam Evaluasi Proses Pembelajaran, disebutkan beberapa macam penilaian untuk mengukur perkembangan individu:
Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif merupakan penilaian yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana perkembangan individu setelah mengikuti program tertentu. Penilaian ini juga berfungsi untuk memperoleh umpan balik (feedback), yang kemudian bisa digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung atau telah selesai.
ADVERTISEMENT
Contohnya ketika pengajar suatu bootcamp sedang mengajar, kemudian ia melontarkan pertanyaan kepada peserta untuk mengecek pemahaman dari materi yang sudah disampaikan. Dengan cara tersebut pengajar dapat memahami sejauh mana proses belajar mengajar ini bisa ditangkap oleh peserta.
Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar individu setelah menyelesaikan pelajaran dalam periode tertentu. Misalnya seperti caturwulan, satu semester, atau akhir tahun, dengan tujuan menentukan jenjang kemampuan selanjutnya.
Penilaian ini berguna untuk menentukan nilai atau hasil dari pekembangan individu tersebut setelah mengikuti beberapa kegiatan. Kemudian evaluasi sumatif juga dapat melihat apakah individu ini sudah siap untuk ke level selanjutnya.
Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang dialami peserta didik dalam proses belajar, sehingga dapat diberikan intervensi yang tepat sesuai kebutuhan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengungkap kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh individu selama pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan dilakukan untuk menilai individu dengan tujuan menempatkan mereka dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi, seperti minat, bakat, kemampuan, dan faktor lainnya yang dianggap penting bagi perkembangan individunya.

Teknik Penilaian

Ilustrasi Bagaimana anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan orang tersebut Foto: Pexels
Ada dua jenis teknik dalam mengukur kemajuan dan perkembangan invidu. Berikut teknik yang dilakukan dalam proses evaluasi:
Teknik Tes
Dalam teknik tes, instrumen yang digunakan bisa berupa soal, pertanyaan, latihan khusus, atau alat lain yang bertujuan mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat, sikap, dan minat seseorang.
Tes dalam proses evaluasi biasanya dibagi menjadi tes objektif dan tes subjektif. Contoh tes objektif meliputi pilihan ganda, melengkapi kalimat, benar atau salah, serta menjodohkan. Sedangkan tes subjektif meliputi esai, pertanyaan lisan, dan pertanyaan singkat. Tes ini biasanya digunakan untuk melihat proses berpikir individu.
ADVERTISEMENT
Teknik Nontes
Evaluasi kemampuan individu menggunakan teknik nontes tidak dilakukan pengujian langsung, melainkan melalui pengamatan sistematis (observasi), wawancara, penyebaran angket (kuesioner), dan analisis dokumen (documentary analysis).
Hal ini cukup berbeda dari teknik tes, yang lebih fokus menilai hasil kemampuan individu dari ranah kognitif. Evaluasi dengan teknik nontes lebih diarahkan untuk menilai sikap dan keterampilan individu.
Teknik nontes lebih sesuai untuk mengukur aspek afektif (pengalaman) dan psikomotorik (penerapan) dari ilmu yang telah dipelajari, berbeda dengan teknik tes yang lebih cocok untuk menilai kemampuan kognitif individu.
(SFN)