Bagaimana Turbulensi Bisa Terbentuk?​ Apa Penyebabnya?

Ilustrasi Turbulensi Pesawat Foto: Shutter Stock

Bagaimana turbulensi bisa terbentuk?​ Pertanyaan tersebut menjadi hal yang sering ditanyakan oleh penumpang pesawat. Itu karena penumpang kerap menemui goncangan turbulensi selama terbang di udara, mulai dari turbulensi kecil hingga berat.

Turbulensi sendiri merupakan pusaran udara yang kacau dan tidak beraturan akibat perbedaan tekanan atau temperatur. Dikutip dari Business Insider, turbulensi juga dapat diartikan sebagai perubahan aliran udara secara tiba-tiba akibat udara yang bergejolak di atmosfer.

Umumnya, turbulensi terjadi ketika kondisi cuaca sedang buruk. Namun, fenomena tersebut juga dapat terjadi ketika cuaca sedang cerah.

Ilustrasi Turbulensi Pesawat Foto: Shutter Stock

Turbulensi dapat terbentuk karena beberapa faktor, mulai dari perbedaan temperatur yang mencolok, densitas udara berbeda, dan stabilitas udara.

Selain itu, turbulensi juga dapat terbentuk karena pesawat terbang itu sendiri. Sayap pesawat dapat menimbulkan turbulensi ketika melewati udara. Kondisi ini dapat mempengaruhi pesawat yang terbang di belakang. Karena itulah, pesawat biasanya menghindari jalur penerbangan yang sama saat lepas landas dan mendarat.

Berdasarkan intensitas kekuatannya, turbulensi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

Kendati demikian, Anda tak perlu khawatir. Sebab, turbulensi tidak membuat pesawat terjatuh. Faktor turbulensi menjadi penyebab kecelakaan sangatlah rendah. Kebanyakan kecelakaan justru disebabkan oleh faktor lain seperti kesalahan desain pesawat hingga human error.

Selain itu, pesawat terbang modern juga sudah dilengkapi dengan teknologi dan struktur yang kuat. Artinya, pesawat pun mampu mengatasi tekanan yang lebih besar daripada turbulensi.

(GTT)