Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal tentang Perjuangan Nabi Muhammad SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Umat Muslim Berdoa. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Umat Muslim Berdoa. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Syawal merupakan bulan yang tidak kalah istimewanya dari Ramadhan. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa menjaga ibadah yang telah ditunaikan dan dijaga selama Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Khutbah Jumat Sejuta Umat oleh Muhammad Khatib, S.Pd.I., Syawal artinya peningkatan. Jadi, pada bulan ini umat Muslim diharapkan dapat meningkatkan derajat ketakwaan setelah kembali ke fitrah dan suci di momen Idul Fitri.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketakwaan di bulan Syawal adalah dengan mempelajari keistimewaannya melalui dakwah, khutbah atau majelis agama. Dengan begitu, diharapkan hati umat Muslim akan terketuk untuk terus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ilustrasi Umat Muslim. Foto: pixabay.com

Khutbah Jumat Bulan Syawal

Salah satu bukti keistimewaan bulan Syawal adalah beberapa kejadian penting dalam sejarah Islam. Berikut khutbah Jumat bulan Syawal tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW yang disadur dari buku Bunga Rampai Bincang Syariah karangan Mohammad Hafid, Lc., M.H.
ADVERTISEMENT
Judul: Mengorek Dua Pelajaran Berharga dalam Perang Uhud yang Terjadi di Bulan Syawal
Bulan Syawal dikenal sebagai bulan yang menggembirakan. Karena di dalamnya masih terdapat momen dan suasana Lebaran. Namun umat Muslim tidak boleh terlalu lama larut dalam momen Lebaran, sebab di bulan Syawal terdapat kejadian istimewa yang merupakan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Bagi Nabi Muhammad SAW, sahabat, serta pengikutnya bulan Syawal yang seharusnya dijalani dengan gembira menjadi bulan yang menyedihkan. Karena di bulan ini, kaum muslimin harus menerima kekalahan dalam perang Uhud. Sehingga banyak korban yang jatuh akibat satu kesalahan yang dilakukan pasukan kaum muslimin (yang tertipu oleh harta). Salah satunya adalah paman Nabi sendiri, yakni Sayyidina Hamzah yang syahid dengan cara dimutilasi oleh kaum kafir Quraisy.
ADVERTISEMENT
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Syawal tahun ke-3 Hijriah di kaki gunung Uhud yang terletak di bagian utara Madinah. Perang ini terjadi akibat kekalahan kaum kafir Qurays pada perang Badar yang terjadi di bulan Ramadhan tahun sebelumnya.
Dari kekalahan kaum muslimin dalam perang Uhud dapat diambil dua pelajaran yang bisa dijadikan sebagai pedoman hidup.
Ilustrasi Umat Muslim. Foto: pixabay.com
Pertama, kemaksiatan dapat mencegah kesuksesan dan kemenangan.
Dalam perang Uhud, kemaksiatan telah merenggut kemenangan yang seharusnya dimiliki kaum muslimin. Pertempuran tersebut dapat berakhir dengan kemenangan apabila pasukan panah yang bertugas melindungi Nabi dan pasukan di medan tempur tidak turun memperebutkan harta yang ditinggalkan musuh.
Karena hal tersebut, musuh kembali menyerang dan menempati posisi milik kaum muslimin, hingga kemenangan menjadi milik kaum Quraisy. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥٓ إِذْ تَحُسُّونَهُم بِإِذْنِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَٰزَعْتُمْ فِى ٱلْأَمْرِ وَعَصَيْتُم مِّنۢ بَعْدِ مَآ أَرَىٰكُم مَّا تُحِبُّونَ ۚ مِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلدُّنْيَا وَمِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۖ وَلَقَدْ عَفَا عَنكُمْ ۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman.” (Surat Ali Imran ayat 152)
ADVERTISEMENT
Kedua, bahaya akan datang pada orang yang terlalu mencintai dunia.
Kemaksiatan yang terjadi dalam perang Uhud terjadi karena kaum muslimin tidak mengindahkan perintah Nabi untuk tetap siaga. Mereka terlalu tertarik dan terpana untuk mengejar harta duniawi dan meninggalkan urusan akhirat. Dari perang ini, dapat dipelajari bahwa kecintaan terhadap dunia yang berlebihan dapat merusak hati manusia dan melupakan Allah SWT. Allah SWT berfirman:
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Surat Al Ankabut ayat 64)
Mari kita teguhkan diri agar tidak terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, sekecil apapun bentuknya. Bersamaan dengan itu, kita juga tidak boleh terpukau apalagi terseret ke dalam pelukan cinta dunia. Keduanya hanya akan mengakibatkan kesuksesan dan kemenangan tinggal harapan belaka. Wallahu A’lam.
ADVERTISEMENT
(DND)