Doa Buka Puasa yang Shahih Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Mei 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menu buka puasa. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menu buka puasa. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Salah satu momen yang paling ditunggu umat Muslim saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah waktu berbuka. Di momen ini, lapar dan dahaga yang sudah ditahan selama seharian penuh dapat dihilangkan dengan santapan khas buka puasa.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah etika yang perlu dilakukan seorang Muslim ketika berbuka puasa, salah satunya adalah membaca doa. Bacaan doa hendaknya dipanjatkan dengan sungguh-sungguh. Diriwayatkan bahwa doa orang yang berpuasa tergolong mustajab dan tidak akan ditolak oleh Allah SWT.
Mengutip NU Online, ada beberapa versi doa buka puasa yang dijelaskan dalam beberapa hadits. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.

Doa Buka Puasa yang Shahih

Ilustrasi menu buka puasa. Foto: pexels
Doa berbuka puasa Ramadhan yang shahih terbagi menjadi dua versi, yaitu menurut hadits yang diriwayatkan sahabat Mu’adz bin Zuhrah dan hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar.
Berikut bacaan doanya yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki (KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri) (2010: 40):
ADVERTISEMENT

Doa Buka Puasa yang Diriwayatkan Mu’adz bin Zuhrah

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Doa Buka yang Diriwayatkan Abdullah bin Umar

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untuk Mu aku berpuasa, dan kepada Mu aku beriman, dan dengan rezeki Mu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Kedua doa tersebut sama-sama baik dan boleh dibaca. Semuanya dikembalikan lagi kepada preferensi tiap individu yang akan membacanya.
Umumnya masyarakat membaca doa-doa tersebut sebelum menyantap makanan atau minuman di saat masuk waktu maghrib. Padahal, sunahnya adalah membaca doa setelah menyantap hidangan berbuka. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I’anah at-Thalibin:
ADVERTISEMENT
“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,”
Meskipun begitu, sebenarnya tidak ada larangan bagi Muslim yang membaca doa sebelum menyantap hidangan berbuka. Namun, akan lebih baik jika ia menjemput yang lebih utama di sisi Allah dan Rasul-Nya.

Hukum Menyegerakan Berbuka Puasa

Ilustrasi buka puasa bersama keluarga. Foto: Shutterstock
M. Quraish Shibab dalam buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 soal Keilaman yang Patut Anda Ketahui menjelaskan, umat Muslim disunnahkan untuk menyegerakan waktu berbuka. Rasulullah bersabda:
"Allah berfirman, 'Yang paling Kucintai dari hamba-hamba-Ku (yang berpuasa) adalah yang paling cepat berbuka puasa.'" (HR. at-Tirmidzi)
Begitu matahari terbenam, seseorang yang berpuasa dianjurkan untuk segera berbuka dengan memakan kurma berjumlah ganjil. Jika tidak ada kurma, air pun dapat digunakan sebagai kudapan awal saat berbuka. Anjuran ini sesuai dengan riwayat Anas r.a. yag mengatakan:
ADVERTISEMENT
"Rasulullah berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum shalat. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma yang kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air."
Dalam riwayat lain, Saman bin Amir r.a. mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah berbuka dengan kurma. Jika ia tidak menemukan kurma, hendaklah berbuka dengan air karena air adalah suci."
Setelah selesai sholat Maghrib, umat Muslim boleh melanjutkan kegiatan berbukanya dengan menyantap makanan besar. Namun, diingatkan pula agar berhenti makan sebelum kenyang agar bisa mengerjakan sholat tarawih dengan nyaman.
(MSD)