Doa Mencium Hajar Aswad yang Dianjurkan Saat Menunaikan Ibadah Haji

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 April 2021 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ka'bah. Foto: Pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ka'bah. Foto: Pinterest
ADVERTISEMENT
Saat melaksanakan tawaf, jamaah haji akan melewati hajar aswad, sebuah batu istimewa yang diletakkan di salah satu sudut Ka’bah. Hajar aswad disebut sebagai batu yang diturunkan dari surga. Batu tersebut awalnya berwarna putih, tapi karena dosa manusia berubah menjadi hitam (aswad).
ADVERTISEMENT
Karena keistimewaannya tersebut, tak heran jika para jamaah haji saling berebutan untuk melihat, menyentuh, hingga mencium hajar aswad saat melaksanakan tawaf. Jamaah ingin mengikuti sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW. Dijelaskan dalam beberapa riwayat bahwa Rasulullah mencium hajar aswad saat menunaikan ibadah haji.
Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
Sebagai bentuk syukur dapat melihat, menyentuh, atau bahkan mencium hajar aswad, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa tertentu. Bagaimana bacaan doanya?
Presiden Jokowi mencium hajar aswad. Foto: Dok. Istimewa

Doa Mencium Hajar Aswad

Mengutip buku Doa dan Dzikir: Ibadah Haji dan Umrah oleh Gus Arifin, pada setiap awal putaran tawaf, dari putaran pertama hingga putaran ketujuh, jamaah berdiri menghadap hajar aswad dengan seluruh badan atau miring (sebagian badan) atau menghadapkan muka saja sambil mengangkat tangan (Istilam) serta membaca:
ADVERTISEMENT
بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم
Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
(ADS)