news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fakta-fakta George Floyd yang Kematiannya Menyulut Unjuk Rasa di Amerika Serikat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2020 12:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mural dengan gambar wajah George Floyd di Taman Mauer, Berlin, Jerman. Foto: Odd ANDERSEN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mural dengan gambar wajah George Floyd di Taman Mauer, Berlin, Jerman. Foto: Odd ANDERSEN / AFP
ADVERTISEMENT
Nama George Floyd hilir mudik di media sosial dan digaungkan oleh para demonstran yang menentang kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat. George Floyd merupakan pria kulit hitam tak bersenjata yang mati lemas setelah lehernya ditindih dengan lutut oleh seorang polisi di kota Minneapolis, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini memicu protes besar-besaran hingga kerusuhan di Amerika Serikat. Warga di banyak negara juga mengungkapkan simpati mereka. Kasus ini juga sempat menjadi trending topic di twitter Indonesia. Siapakah sebenarnya George Floyd? Berikut fakta-fakta George Floyd yang berhasil kami rangkum.

Keluarga dan Teman Memanggilnya “Raksasa Berhati Lembut”

Pria asal Houston, Texas ini memiliki tinggi 2 meter. Ia dijuluki sebagai gentle giant atau raksasa berhati lembut oleh kerabat dan teman-teman dekatnya. "Semua orang menyukai kakak saya. Dia adalah raksasa berhati lembut. Ia tidak pernah melukai siapapun”, ujar Philonese Floyd, adik George Flyod seperti yang dikutip oleh CNN.
Pemilik bistro tempatnya bekerja sebagai petugas keamanan mengatakan, “Dia memiliki sikap yang baik. Dia akan menari untuk membuat orang tertawa. Saya mencoba mengajarinya cara menari karena dia suka musik Latin, tetapi saya tidak bisa karena dia terlalu tinggi”.
ADVERTISEMENT
Jessi Zendejas, seorang pelanggan, mengatakan dalam sebuah uanggahan di Facebook bahwa Floyd menyukai pelukan dari para pelanggan tetap. "Dia akan kesal jika kamu tidak berhenti sejenak untuk menyambutnya karena ia suka melihat semua orang bersenang-senang," tulisnya.

Berbakat dalam Bidang Olahraga

Dikutip dari The Guardian, Floyd adalah bintang American Football di sekolahnya saat SMA. Ia juga mengikuti kejuaraan negara bagian tahun 1992. Selain American Football, Floyd juga disebut berbakat dalam olahraga basket.

Memiliki Seorang Putri

Floyd adalah ayah seorang anak perempuan berusia enam tahun yang tinggal di Houston, Texas bersama ibunya, Roxie Washington. Dikutip dari Houston Chronicle, Wahington menyebut Floyd sebagai ayah yang baik ketika mereka membesarkan putri mereka bersama-sama. Floyd meninggalkan seorang kekasih, Courteney Ross, yang masih berduka atas kematiannya.
George Floyd dan kekasihnya, Courteney Ross. Foto: Sky News

Pernah Dipenjara

Pada 2007, Floyd didakwa melakukan perampokan sebuah rumah di Houston. Pada 2009, ia kemudian dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Dikutip dari Al Jazeera, Christopher Harris, teman masa kecil Floyd mengatakan ia mengajak temannya itu untuk pindah ke Minneapolis setelah keluar dari penjara.
ADVERTISEMENT
“Dia ingin memulai awal yang baru. Dia senang dengan perubahan yang ia lakukan." Ujarnya. Floyd akhirnya berhasil mendapat pekerjaan sebagai penjaga kemananan dan pengemudi truk.
Meski demikian, catatan kriminal Floyd di masa lalu kemudian dijadikan pembenaran oleh presiden Federasi Polisi Minneapolis atas tindakan anak buahnya.
Namun, yang menjadi kontroversi adalah saat peristiwa tersebut terjadi, polisi yang membunuh Floyd, Derek Chauvin, tidak mengetahui catatan kriminal tersebut. Bahkan rekaman video juga menunjukkan bahwa Floyd tidak melakukan tindak kekerasan selama penangkapannya dan tidak bersenjata.

Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi COVID-19

Floyd kehilangan pekerjaannya sebagai penjaga restoran setelah aturan “stay at home” di negara bagian Minnesota dikeluarkan. Sebelum ia tewas, Floyd sempat berbicara dengan temannya tentang informasi pekerjaan.
ADVERTISEMENT

Meninggal di Bawah Lutut Polisi

Pada 25 Mei, polisi Minneapolis menangkap Floyd karena diduga mencoba menggunakan uang $20 palsu ketika membeli rokok di sebuah toko. Salah seorang polisi, Derek Chauvin, berlutut di leher Floyd selama 8 menit 46 detik meski ia berulang kali mengatakan tidak bisa bernapas. Tindakan ini pada akhirnya menyebabkan kematian pria berusia 46 tahun tersebut.
(ERA)