Fakta Tahun Kabisat: Inggris Kehilangan 11 Hari sampai Larangan Menikah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 Februari 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi kalender. Photo by Eliza Diamond on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi kalender. Photo by Eliza Diamond on Unsplash
ADVERTISEMENT
Umumnya, satu tahun terdiri atas 365 hari tapi tidak di tahun Kabisat yang memiliki jumlah hari sebanyak 366. Dampaknya, kita akan menjumpai tanggal 29 Februari setiap empat tahun sekali seperti yang terjadi di tahun 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Tujuan dibuatnya tahun kabisat sendiri agar menggenapi penghitungan kalender dan tahun supaya menjadi lebih akurat. Banyak fakta tersembunyi seputar tahun kabisat yang mungkin belum banyak diketahui.
Salah satunya adalah konsep tahun kabisat pertama kali diterapkan oleh Julius Caesar setahun sebelum Masehi. Pada saat itu kalender yang digunakan bernama kalender Julianus, tentunya berbeda dari tanggalan saat ini.
Selain itu, masih ada beberapa fakta menarik lainnya mengenai tahun kabisat. Berikut adalah kumpulan fakta tahun kabisat yang wajib diketahui.
Larangan Menikah
Fakta yang pertama yaitu adanya larangan menikah di Yunani pada tahun kabisat. Masyarakat Yunani percaya bahwa melangsungkan pernikahan di tahun kabisat akan ada nasib buruk yang menimpanya.
Denda Penolak Lamaran
Beda dengan Yunani, di Denmark apabila seorang pria menolak lamaran di tanggal 29 Februari, maka ia harus memberikan 12 pasang sarung tangan kepada sang wanita. Tidak hanya di Denmark, hal ini juga terjadi di Finlandia. Pria yang menolak lamaran harus memberi kain untuk dibuatkan baju oleh sang wanita.
ADVERTISEMENT
Inggris Kehilangan Hari
Pada tahun 1752, Inggris pernah punya sejarah kehilangan 11 hari di bulan September. Di bulan tersebut, tercatat dari tanggal 2 langsung meloncat ke tanggal 14. Tanggal 3 sampai 13 tidak ada di kalender tahun kabisat negara itu. Akibatnya terjadi kerusuhan di masyarakat.
Hal ini disebabkan oleh sistem penanggalan menggunakan perhitungan Sosiogenes atau yang dikenal dengan kalender Julian. Padahal saat itu hampir seluruh belahan dunia sudah mengikuti sistem penanggalan baru yang sesuai dengan perintah Paus Gregorius XIII. Akhirnya Inggris mengubah sistem penanggalan menggunakan Gregorian sampai saat ini.
Ibu Kota Kabisat Dunia
Salah satu kota di Amerika Serikat dikenal dengan sebutan Ibu Kota Kabisat Dunia, yaitu Kota Anthony, Texas. Setiap tanggal 29 Februari, kota tersebut menggelar festival yang memperingati hari jadi para leaping atau mereka yang lahir pada hari kabisat.
ADVERTISEMENT
Leap Day Cocktail
Tidak jauh berbeda dari ibu kota kabisat dunia, masyarakat London juga turut merayakan tahun kabisat dengan menikmati minuman bernama Leap Day Cocktail. Minuman khusus itu dibuat oleh seorang bartender asal London yang berisi campuran jus lemon, gin, Grand Marnier serta Vermouth manis.
(DNA)