Fenomena Takut Mati dalam Islam, Apakah Boleh?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 Januari 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi takut mati. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi takut mati. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kematian merupakan perkara ghaib yang tidak diketahui oleh siapa pun. Namun, Allah SWT telah menjamin bahwa setiap jiwa yang ada dalam genggaman-Nya pasti akan menjumpai kematian.
ADVERTISEMENT
Dalam surat Al-Ankabut ayat 47, Allah SWT berfirman: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Setelah mati, manusia akan bersiap untuk menjumpai fase kehidupan yang selanjutnya. Orang yang banyak beramal salih akan dimasukkan ke dalam surga. Sementara orang yang gemar melakukan maksiat akan dijebloskan ke dalam neraka.
Allah SWT telah menjamin bahwa setiap perbuatan buruk akan mendapatkan balasannya berupa siksaan di akhirat. Hal inilah yang membuat sebagian orang takut mati.
Dijelaskan dalam jurnal Terapi Mengatasi Ketakutan dalam Menghadapi Kematian Menurut Ibnu Maskawaih karya Harid Isnaeni (2009), fenomena takut mati telah dibahas oleh banyak tokoh filsafat Islam, salah satunya adalah Ibnu Maskawaih.
Bagaimana penjelasan takut mati dalam Islam? Simak artikel berikut untuk mengetahuinya.
ADVERTISEMENT

Fenomena Takut Mati dalam Islam

Ilustrasi takut mati. Foto: pixabay
Sebenarnya, perasaan takut mati sangatlah wajar dimiliki oleh seseorang. Mengutip buku Apakah Anda Takut Akan Masa Depan karya Yusuf al-Aqshari (2007), hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti merasa gagal dalam hidup, tidak mampu mewujudkan keinginan tertentu, atau telah banyak melakukan dosa dan maksiat.
Mayoritas orang yang takut mati lebih memfokuskan ketakutan mereka pada siksaan di akhirat. Mereka juga takut berpisah dengan orang-orang yang dicintainya selama hidup di dunia. Semua itu berkaitan dengan faktor kejiwaan yang dimiliki oleh seseorang.
Namun rasa takut akan kematian ini tidak mungkin dirasakan oleh mukmin yang benar-benar beriman kepada Allah SWT. Sebab, ia meyakini bahwa kematian dapat menghantarkannya ke kehidupan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dalam Alquran dikatakan bahwa Umat Muslim sebaiknya tidak perlu takut dengan kematian. Sebab, semuanya telah ditentukan oleh Allah SWT dalam lauhul mahfudz.
Allah SWT berfirman: “Ialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu)” (QS. Al-Anam: 2)
Ilustrasi malaikat pencabut nyawa. Foto: pixabay
Para ulama mengatakan bahwa fenomena takut mati dapat menyebabkan kemunduran Islam. Sebab, orang yang takut mati cenderung lebih mencintai dunia dengan segala isinya.
Hal ini menyebabkan umat Muslim lupa akan agamanya, Tuhannya, dan menjauhkan Islam dari kehidupan mereka. Sehingga, kecintaan terhadap agama pun akan sirna.
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA Kelas XII susunan Tim Duta, takut mati dapat menyebabkan seseorang hilang semangatnya dalam mempelajari dan memajukan agama Islam. Ia hanya fokus pada dirinya sendiri, merasa khawatir, dan enggan memedulikan orang lain.
ADVERTISEMENT
(MSD)