Hadits Memuliakan Tetangga yang Harus Dipahami Oleh Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Desember 2021 14:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perumahan. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu memuliakan tetangga sebagai orang yang hidup berdampingan dengan kita. Jika hubungan seorang Muslim dengan tetangganya harmonis, niscaya tercipta kedamaian serta manfaat satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Perintah memuliakan tetangga ini pun telah ditegaskan dalam beberapa ayat Alquran, salah satunya berbunyi:
وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36).
Selain ayat di atas, terdapat pula beberapa dalil hadits dari sabda Rasulullah SAW yang juga mengajarkan umat Muslim untuk memuliakan tetangga. Lantas, seperti apakah bunyi hadits memuliakan tetangga berdasarkan sabda Rasulullah SAW?
ADVERTISEMENT

Hadits Memuliakan Tetangga

Illustrasi Bertetangga. Foto: Freepik
Menurut syariat, sebagaimana mengutip buku Antologi PAI karya Suhardi, tetangga adalah empat puluh rumah dari setiap penjurunya (empat puluh dari barat, timur, utara, dan selatan rumah kita).
Diriwayatkan dari Aisyah bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Tetangga ialah 40 rumah ke kanan, 40 rumah ke kiri, 40 rumah ke depan, dan 40 rumah ke belakang.
Rasulullah SAW menegaskan untuk selalu memuliakan tetangga dekat atau pun jauh, sesama Muslim atau non-Muslim. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apabila kita memasak makanan, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaginya kepada tetangga walau hanya sedikit. Sebab, sebuah pemberian itu tidak selalu dinilai dari seberapa banyaknya, tetapi juga dari sisi perhatiannya.
ADVERTISEMENT
Nabi SAW bersabda: “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya (kuah) dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim).

Keutamaan Memuliakan Tetangga

Illustrasi Bertetangga. Foto: Freepik
Nabi Muhammad SAW mengabarkan bahwa salah satu keutamaan dari memuliakan tetangga adalah dapat mendatangkan syafa’at. Beliau bersabda:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَشْهَدُ لَهُ أَرْبَعَةٌ أَهْلُ أَبْيَاتٍ مِنْ جِيرَانِهِ الأَدْنَيْنَ إِلاَّ قَالَ: قَدْ قَبِلْتُ عِلْمَكُمْ فِيهِ، وَغَفَرْتُ لَهُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Artinya: "Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia dan empat orang tetangga dekat bersaksi tentangnya, kecuali Allah SWT berfirman: Sungguh Aku telah menerima pengetahuanmu tentangnya, dan aku mengampuni bagian yang kamu tidak mengetahuinya." (HR. Ahmad).
Memuliakan tetangga juga menjadi salah satu sebab dari hadirnya kebahagiaan di dunia, karena tetangga yang shalih akan membuat hidup ini lapang dan nyaman, seperti sabda Nabi Muhammad SAW:
ADVERTISEMENT
قالَ صلى الله عليه وسلم :« أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ»
Artinya: "Rasulullah SAW bersabda: Empat hal yang merupakan kebahagiaan: Wanita shalihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman.” (HR. Ibnu Hibban).
Selain itu, memuliakan tetangga juga erat kaitannya dengan kesempurnaan iman seperti sabda Nabi Muhammad berikut ini:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضيَ اللهُ عنهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :« وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ». قَالُوا: وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ:« الْجَارُ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ». قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا بَوَائِقُهُ؟ قَالَ :« شَرُّهُ ».
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah, seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman.
ADVERTISEMENT
Para sahabat bertanya: siapa itu ya Rasulullah? Rasulullah SAW menjawab: tetangga yang menjadikan tetangganya tidak aman oleh bawaiqahnya. Para sahabat bertanya lagi: apa itu bawaiqahnya? Rasulullah SAW menjawab: keburukannya.” (HR. Bukhari)
Ilustrasi bertetangga. Foto: Getty Images

Hak yang Harus Dipenuhi dalam Bertetangga

Adapun hak dalam bertetangga yang harus diketahui oleh umat Muslim sebagaimana diterangkan dalam hadits dari sabda Rasulullah SAW, yang artinya:
"Kedudukan tetangga itu ada tiga golongan: (1) Tetangga yang hanya memiliki satu macam hak saja, yaitu tetangga yang paling sedikit memperoleh hak. (2) Tetangga yang memiliki dua macam hak. (3) Tetangga yang memiliki tiga macam hak.
Adapun tetangga yang memiliki satu macam hak saja, ialah tetangga musyrik yang tidak ada hubungan kekerabatan dan baginya mempunyai hak tetangga saja.
ADVERTISEMENT
Tetangga yang memiliki dua macam hak, yaitu tetangga muslim yang baginya mempunyai hak hubungannya dengan kita karena Islam, dan hak karena tetangga.
Sedangkan tetangga yang memiliki tiga macam hak, ialah tetangga muslim atau yang mempunyai hubungan kekeluargaan. Baginya memilliki hak Islam, hak tetangga,dan hak kekerabatan." (HR. Muslim).
(NDA)