Hidroponik adalah Media Tanam yang Memiliki Banyak Kelebihan, Benarkah?

Ilustrasi Hidroponik Foto: Pixabay

Hidroponik merupakan jenis media tanam yang cukup populer di Tanah Air. Media tanam ini lebih mudah diterapkan dibanding sistem budi daya pada tanah. Selain itu, sistem tanam ini juga tidak memerlukan lahan yang besar.

Tidak hanya itu, media tanam hidroponik juga tidak bergantung pada musim. Media hidroponik bisa menghasilkan tanaman yang baik pada musim kemarau ataupun hujan.

Pengertian Hidroponik

Hidroponik berasal dari kata Bahasa Yunani, yaitu hydroponik. Kata tersebut merupakan gabungan dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang artinya bekerja. Secara umum, hidroponik adalah pengerjaan air atau bekerja dengan air.

Mengutip buku Hidroponik: Bercocok Tanah Tanpa Tanah oleh Pinus Lingga (1984:1-2), hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Media tanam ini terbagi menjadi dua, yakni hidroponik substrat dan NFT. Hidroponik substrat tidak membutuhkan air sebagai media tanaman.

Namun, metode ini memerlukan media padat (bukan tanah) yang bisa menyerap nutrisi, air, oksigen, dan mendukung pertumbuhan tanah. Misalnya, batu apung, pasir, gambut, dan serbuk gergaji.

Sementara itu hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) adalah metode yang dilakukan dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air dangkal. Air tersebut mengandung nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Media tanam ini bisa diterapkan dengan memiringkan talang tempat aliran nutrisi ke bawah. Kecepatan aliran air yang masuk harus sesuai dengan kemiringan talang, tidak boleh terlalu cepat.

Ilustrasi Hidroponik Foto: Pixabay

Keunggulan Hidroponik

Pada dasarnya, media tanam hidroponik adalah sistem tanam yang menguntungkan. Ini karena tanaman hidroponik bisa bertumbuh dengan cepat dan mudah dibanding metode tanam biasa. Selain itu, metode ini juga bisa memberikan sejumlah keuntungan, di antaranya:

(GTT)