Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hikmah Puasa, Meningkatkan Kesucian Diri hingga Bentuk Syukur kepada Allah
9 Februari 2021 14:51 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melansir Setetes Embun Hikmah Ramadhan karya Drs. Sunhaji Hadi Mustofa (2013:8), puasa adalah pekara menahan keinginan diri dari makan, minum, hingga hawa nafsu. Di balik perkara menahan diri, puasa mengandung hikmah serta rahasia yang belum banyak diketahui umat Muslim.
Allah SWT memberi kedudukan istimewa terhadap puasa. Rasulullah berkata dalam sebuah hadits yang berbunyi: "Sendi-sendi Islam dan dasar agama terdapat tiga bagian. Siapa yang meninggalkan salah satu di antaranya, berarti dia telah ingkar akan dasar-dasar agama. Pertama, mengucap kalimat syahadat. Kedua, mengerjakan sholat. Ketiga, menjalankan puasa wajib."
Baik puasa ramadhan yang wajib hukumnya maupun puasa sunnah di bulan-bulan tertentu, mampu memberikan manfaat bagi umat Muslim yang sering menjalankannya. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa dan Alquran akan memberi syafaat kepada para hamba di hari kiamat." (H.R Abdullah bin Umar).
ADVERTISEMENT
Lantas apa saja hikmah puasa yang diperoleh seseorang jika mampu mengamalkannya secara rutin? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
Hikmah Puasa
Berikut uraian hikmah puasa yang dikutip dari Setetes Embun Hikmah Ramadhan karya Drs. Sunhaji Hadi Mustofa (2013:13).
1. Puasa Meningkatkan Kesucian Diri
Menjalankan puasa menjadi salah satu bentuk pencegahan dari perbuatan dosa dan tercela lainnya. Manusia yang berpuasa akan teringat bahwa dirinya sedang menjalankan sebuah misi, yaitu menahan diri dari perbuatan yang akan mengurangi pahalanya ketika berpuasa.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: "Puasa adalah tameng. Tameng yang dimaksud adalah mencegah perbuatan dosa dan kejahatan di dunia, serta tameng dari jilatan api neraka di akhirat." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
2. Puasa Sebagai Bentuk Syukur kepada Allah SWT
Puasa dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT karena lazimnya manusia tidak menyadari nilai suatu nikmat, kecuali bila nikmat tersebut telah hilang darinya. Manusia tidak akan merasakan kenyang dan puas, kecuali sedang dalam keadaan lapar dan haus.
Itu sebabnya, Rasulullah SAW menolak ketika ditawari oleh Allah SWT kekayaan yang amat melimpah (bukit emas). "Jangan, biarlah aku kenyang sehari dan lapar pada hari yang lain. Ketika lapar, aku akan selalu tunduk dan meningat-Mu dan ketike kenyang aku akan memuji dan penuh syukur terhadap-Mu." (HR. Ahmad dan At Thirmidzi).
3. Puasa menjadi Benteng Pelindung Seseorang
Puasa menjadi benteng pelindung seseorang dalam menangkal gejolak dan kerakusan hawa nafsu yang tidak mengenal rasa puas. Ketika puasa mampu dijalankan secara sungguh-sungguh dalam hal menahan nafsu duniawi, siksa api neraka akan terhindar dari dirinya kelak.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: "Tiada seorang pun yang berpuasa (walaupun hanya) sehari karena Allah semata, melainkan Allah bakal menjauhkan dirinya dengan hari tersebut dari api neraka, selama tujuh puluh musim (tahun)." (HR. Al Bukhari dan Muslim).
4. Puasa Meningkatkan Kepekaan Sosial
Orang yang berpuasa harus menahan diri dari lapar dan haus sekalipun ia orang yang kaya raya. Kenyataan ini akan mengingatkan seseorang pada derita dan kepedihan saudara-saudaranya yang masih hidup serba kekurangan.
Semua hikmah di atas tentunya mampu mengajarkan seseorang untuk tujuan yang sesungguhnya dari ibadah puasa, yaitu meraih derajat ketakwaan di mata Allah SWT.
(VIO)