Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur serta Keutamaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 April 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur. Foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur. Foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama menjalani ibadah puasa terdapat rukun dan syarat wajib yang harus dijalankan. Di samping itu, ada juga amalan yang sifatnya sunnah selama berpuasa, salah satunya adalah sahur.
ADVERTISEMENT
Sahur secara bahasa berasal dari kata As-Saharu yang artinya akhir waktu malam mendekati subuh. Sedangkan menurut istilah, sahur adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang di akhir malam.
Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, hukum melaksanakan sahur adalah sunnah mukkadah. Sebab, sahur bukan termasuk rukun puasa atau syarat sah puasa.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Muslim, Nasai, dan Tirmidzi, dijelaskan bagaimana Rasulullah berpuasa karena tidak ada makanan. Hal ini turut memperkuat bahwa sahur bukanlah syarat wajib berpuasa. Rasulullah SAW juga pernah melewatkan sahur dan tetap berpuasa, sebagaimana tertuang dalam hadits berikut:
Nabi Muhammad SAW menemui kami dan bertanya, ‘Apakah kalian mempunyai makanan?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda: ‘Kalau begitu, saya akan berpuasa’. (HR Muslim 1154, Nasai 2324, Tirmudzi 733).
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, hukum puasa tanpa sahur adalah diperbolehkan. Artinya, puasa seseorang tanpa sahur tetap sah.
Jadi, bila ada seseorang yang sudah berniat puasa pada malam harinya, namun tertidur hingga masuk waktu subuh dan terlewat makan sahurnya, puasanya tetap sah untuk dijalankan.
Ilustrasi Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur. Foto: pexels.com

Keutamaan Sahur

Meskipun hukumnya sunnah, umat Muslim dianjurkan untuk makan sahur apabila terbangun sebelum masuk waktu subuh. Adapun keutamaan sahur seperti dikutip dari buku Tuntunan Puasa menurut Al Quran dan Sunah oleh Alik al Adhim antara lain:

1. Sahur Adalah Berkah

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang artinya, “Berkah itu ada pada tiga perkara yakni al jamaah, ats tsarid, dan makan sahur.” (HR. At Thabrani)
Maka, sahur adalah ibadah sunnah yang mendatangkan berkah bagi yang melaksanakannya. Walaupun hanya dengan meneguk satu gelas air.
ADVERTISEMENT

2. Mendapat Rahmat dan Diampuni Dosanya

Allah akan memberi ampunan dan rahmat kepada orang yang makan sahur. Malaikat akan memintakan ampunan orang yang sahur kepada Allah agar dosa-dosanya dimaafkan.

3. Dapat Menjawab Adzan Subuh dan Sholat Subuh Berjamaah

Orang yang sahur bisa menjawab Adzan sholat subuh dan juga mendirikan sholat subuh berjamaah. Hal ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mengawali hari. Orang yang sholat subuh berjamaah juga akan mendapat keselamatan dari Allah.

4. Lebih Kuat Menjalankan Puasa

Terdapat sebuah hadits yang berbunyi: "Barokah makan sahur amat jelas yakni semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa." (Syarh Shahih Muslim, 7: 206).
Hadits tersebut menggambarkan bahwa seseorang yang makan sahur, fisiknya akan lebih kuat daripada yang melewatkan makan sahur.
(EAR)