news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ibu Hamil Positif Corona, Ini Dampaknya Pada Bayi di Kandungan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 April 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Virus corona yang mewabah kian masif turut menimbulkan kekhawatiran banyak orang terutama ibu hamil. Banyak dari mereka mungkin mempertanyakan bagaimana infeksi virus tersebut bisa mempengaruhi tubuh dan bayi dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT
Penelitian awal menunjukan virus tidak dapat ditularkan ke dalam rahim. Akan tetapi penelitian yang ada sangat terbatas dan masih terus dikembangkan.
Untuk mencegah ketakutan yang tidak perlu akan virus corona di tengah kehamilan, simak informasi berikut ini yang dikutip dari Healthline.
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS

Apakah COVID-19 Bisa Menular ke Janin?

Virus corona tidak dapat menular dari ibu ke bayi di dalam rahim ataupun melalui operasi caesar. Pendapat ini disampaikan Wei Zhang, seorang profesor kedokteran di Feinberg School of Medicine, Universitas Northwestern.
Penelitian tersebut dilakukan Zhang dengan mengamati 9 wanita hamil di China yang didiagnosis dengan COVID-19 yang melahirkan melalui bedah Caesar. Tim risetnya menguji cairan ketuban, darah tali pusat, usap tenggorokan bayi, dan ASI, dan tidak menemukan bukti bahwa virus itu dapat menular dari ibu ke bayi di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Meskipun virus tersebut tampaknya tidak ditularkan secara langsung (dari ibu ke bayinya), analisis pada 10 bayi baru lahir dari ibu positif COVID-19 menemukan, infeksi tersebut tampaknya memiliki efek buruk. Di antaranya memunculkan gangguan penapasan, trombositopenia (jumlah trombosit darah rendah), dan fungsi hati abnormal.

Risiko COVID-19 pada Ibu Hamil

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dalam webinarnya berbagi temuan mereka. Temuan ini berdasarkan hasil evaluasi data kesehatan 34 wanita China yang didiagnosis dengan COVID-19 pada trimester ketiga.
CDC melaporkan bahwa wanita hamil dengan COVID-19 memiliki risiko lebih besar melahirkan prematur. Rata-rata melahirkan ibu hamil dengan COVID-19 adalah sekitar 36 minggu - 4 minggu sebelum tanggal kelahiran jatuh tempo. Dalam kasus yang lebih parah, COVID-19 dapat menyebabkan pneumonia.
ADVERTISEMENT
Jika seorang wanita hamil mengalami oksigenasi yang sangat buruk, anak mungkin kekurangan oksigen. Kondisi tersebut dapat menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi untuk masalah perkembangan yang berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Brian Levine, seorang ahli endokrinologi reproduksi bersertifikat, OB-GYN dan direktur praktik CCRM Fertility New York.
Kekhawatiran lain adalah COVID-19 sering menyebabkan demam. Levine menambahkan, pada trimester pertama, peningkatan suhu tubuh dikaitkan dengan anomali perkembangan janin. Pada trimester ketiga, suhu tubuh yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat memicu kelahiran prematur.
Ilustrasi ibu hamil sedang berkonsultasi dengan dokter Foto: Shutterstock

Apa yang Terjadi Setelah Melahirkan?

Siapa pun yang didiagnosis dengan COVID-19, termasuk ibunya, harus diisolasi dari bayi baru lahir sampai mereka pulih untuk menghindari penularan virus. CDC masih menyarankan ibu baru dengan COVID-19 untuk terus memberikan ASI.
ADVERTISEMENT
Walaupun ASI sepertinya tidak membawa virus, kontak dekat harus dihindari. Ibu yang baru melahirkan mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan alat pelindung seperti masker atau sarung tangan saat menyusui. Atau lebih aman disarankan memberi ASI kepada bayi baru lahir melalui botol.

Penanganan

Selama hamil, komunikasikan segala sesuatunya dengan dokter kandungan Anda. Pastikan juga untuk melakukan physical distancing, menjaga kebersihan dengan cuci tangan, dan menerapkan pola hidup sehat. Carilah informasi seputar pencegahan COVID-19 di situs terpercaya untuk terus mendapatkan informasi dan penelitian terbaru seputar virus corona.
(RDR)