Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 1 tentang Peristiwa Isra Miraj

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 September 2021 12:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Isra Miraj. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Isra Miraj. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam Alquran, surat Al Isra merupakan surat ke-17 yang berisikan 111 ayat. Surat Al Isra termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekah. Surat Al Isra juga dinamakan surat Bani Israil karena pada ayat 2-8 membahas tentang kaum tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan surat Al Isra ayat 1 berisi pembahasan soal peristiwa Isra Miraj. Mengutip dari buku Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan oleh Syech Abdurrahman bin Nashir Ash-Sha’, surat Al Isra ayat 1 menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha yang dilakukan pada malam hari.
Berikut ini bacaan surat Al Isra ayat satu dalam bahasa Arab beserta artinya:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
ADVERTISEMENT

Kandungan Surat Al Isra Ayat 1

Illustrasi Isra Miraj. Foto: Pixabay
Menurut Tafsiran Kementerian Agama RI, saat mengalami kesulitan menghadapi orang-orang kafir yang menolak dakwahnya, ayat pertama surat Al Isra ini diturunkan untuk menegaskan beliau mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah. Allah memperjalankannya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan serta kebesaran-Nya. Perjalanan Rasulullah itu yang dikenal dengan peristiwa Isra Miraj
Mengutip dari buku Isra Miraj karya Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Jalaluddin As-Suyuti, Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menunaikan sholat lima waktu.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia, yakni pamannya yang bernama Abu Thalib dan istrinya, Siti Khadijah. Keduanya dikenal sebagai orang paling membela selama dakwah Rasulullah di Mekah.
Sepeninggal Abu Thalib dan Khadijah, perjalanan dakwah Rasulullah semakin terasa sulit. Itu karena tidak ada lagi orang yang membelanya dan menjadi pelipur laranya. Pada akhirnya, Allah merencanakan perjalanan spiritual untuk Rasulullah.
Saat itu Rasulullah SAW baru saja selesai sholat Isya dan berniat ingin tidur lebih awal agar dapat bangun pada sepertiga malam terakhir untuk sholat. Namun, Allah mengirim Malaikat Jibril untuk mengunjungi Rasulullah pada malam itu.
Jibril lalu mengajak Rasulullah keluar rumah dan melakukan Isra Miraj. Rasulullah kemudian menaiki Buraq bersama Jibril dan Mikhail, lalu dalam sekejap melesat menuju Masjidil Aqsa.
ADVERTISEMENT
Sebelum tiba di Masjidil Aqsa, Rasulullah sempat berhenti ke beberapa tempat yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Setiap tempat yang beliau singgahi dijelaskan nilai-nilai historisnya oleh Jibril. Rasulullah pun diperkenankan melakukan sholat sunnah dua rakaat di masing-masing tempat tersebut.
Setelah melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa, Rasulullah dan Malaikat Jibril melanjutkan perjalanannya ke Sidratul Muntaha, yaitu lapisan langit ke tujuh. Langit demi langit beliau lalui dan bertemu para nabi di setiap langitnya.
Pada langit pertama, Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam.
Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Rasulullah kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke langit tertinggi, Shidratul-Muntaha. Di tempat itu, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk mendirikan shalat 50 kali dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Setelah mengunjungi langit tertinggi, Rasulullah kembali. Ketika sampai di tempat Nabi Musa, beliau ditanya, "Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?" Rasulullah pun menjawab pertanyaan tersebut, lalu Musa meminta Rasulullah untuk menghadap Allah dan meminta keringanan.
Rasulullah pun menuruti saran tersebut dan meminta keringanan. Permintaan Rasulullah didengar hingga kewajiban sholat dipangkas menjadi lima waktu dalam sehari.
(NDA)