Isi Surat Al Hujurat Ayat 12 dan 13 tentang Larangan Ghibah Bagi Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 September 2021 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam telah melarang umatnya agar menghindari perbuatan ghibah atau menggunjing. Secara istilah, ghibah bisa diartikan sebagai perbuatan membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Salah satu ayat paling terkenal yang berbicara tentang larangan ghibah adalah surat Al Hujurat ayat 12-13. Allah SWT sangat melarang ghibah karena dapat menjatuhkan harga diri dan martabat saudara Muslim.
Sesama Muslim sudah seharusnya menjaga harga diri antar sesama dengan tidak saling menyakiti, melukai, atau melanggar kehormatannya. Untuk memahami firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 12 dan 13, simak uraian berikut.

Surat Al Hujurat Ayat 12 dan 13

Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.
Dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 12 dan 13 Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
ADVERTISEMENT
Yaaa ayyuhal laziina aamanuj tanibuu kasiiram minaz zanni inna ba'daz zanniismunw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dukum ba'daa; a yuhibbu ahadukum any yaakula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqul laa; innal laaha tawwaabur Rahiim (Al Hujurat:12).
Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir (Al Hujurat:13).
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13?

Kandungan Surat Al Hujurat ayat 12 dan 13

Ilustrasi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 dan 13. Foto: Freepik.
Surat Al Hujurat ayat 12 dan 13 berisi tentang larangan ghibah dan saling menjaga kehormatan antar sesama Muslim. Dikutip dari buku Jurnalistik Islam oleh Anton Ramdan, larangan ghibah terdapat pada potongan ayat 12, pada kalimat “Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah di antara kamu yang menggunjing dari sebagian yang lain”.
Lebih tegas, Allah membuat perumpamaan orang yang gemar menggunjing tak ubahnya memakan daging bangkai manusia. Allah melarang hamba-hamba-Nya untuk berburuk sangka, mencari-cari kesalahan orang lain, saling curiga, membenci, memata-matai, dan berbuat ghibah.
ADVERTISEMENT
Maka, Allah memerintahkan umat Muslim untuk bertakwa dan mampu mengontrol diri, tunduk dan takut kepada Tuhannya. Sebab, secara fitrah manusia adalah makhluk sosial dan hidup bermasyarakat.
Sehingga dipertegas oleh Allah pada ayat 13, bahwa Dia menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai saudara antar suku dan bangsa. Jadi, sudah selayaknya sebagai sesama umat Muslim untuk saling menghargai dan menghormati tanpa memandang rendah orang lain.
Selain itu, mengutip ari buku Perempuan & Politik dalam Islam oleh Machmud Suwandi, turunnya kedua ayat ini memiliki tujuan agar umat Muslim tidak kebablasan dalam menggunjing aib seseorang. Karena sesungguhnya perbuatan ghibah dapat memunculkan fitnah yang besar.
(IPT)
ADVERTISEMENT