Jangan Sampai Tertukar, Ini Perbedaan antara Pilek dan Flu
Konten dari Pengguna
7 April 2020 12:34 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Apa Itu Pilek dan Flu?
Pilek merupakan infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Diketahui ada lebih 100 virus yang bisa menyebabkan pilek, namun rhinovirus disebut sebagai penyebab utamanya.
Virus pilek menyebar melalui tetesan atau butiran air dari batuk dan bersin yang dikeluarkan si penderita. Lalu, virus tersebut bisa menempel di berbagai permukaan yang ada di sekitar dan tak jarang pada benda yang sering disentuh oleh orang lain seperti gagang pintu, meja, kursi, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Tak heran bila virus pilek mudah menjangkit saat musim hujan atau dingin. Hal ini karena virus tersebut mudah berkembang dalam suhu rendah (dingin) dan udara yang kering.
Sedangkan flu singkatan dari influenza yang merupakan infeksi virus pada sistem pernapasan secara keseluruhan. Mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Akibatnya bisa menyebabkan demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan dan sakit otot.
Penyebab flu juga terbagi menjadi tiga kategori, yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C. Virus influenza tipe A dan B biasanya menyebabkan flu musiman, sementara tipe C biasanya terjadi sepanjang tahun.
Sama seperti pilek, penyakit ini juga dapat menular melalui air liur ke dalam tubuh atau melalui menyentuh benda-benda yang sudah terpapar virus flu.
ADVERTISEMENT
Gejala
Gejala pilek pada umumnya seperti hidung tersumbat, sakit tenggorokan, bersin yang disertai batuk. Bahkan, tak jarang penderita juga merasa sakit kepala dan lemas.
Jika sudah begitu, penderita pilek akan mengeluarkan ingus, biasanya berwarna bening selama beberapa hari pertama. Namun, ingus dapat makin mengental dan warnanya menjadi lebih gelap. Ingus dianggap sebagai perlawanan tubuh melawan virus pilek.
Pada jangka waktu seminggu, pilek biasanya akan sembuh jika sudah diobati. Namun bila pilek tidak mereda selama lebih dari satu minggu disertai dengan demam tinggi, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Sedangkan flu biasanya lebih parah daripada pilek karena disertai demam tinggi selama 3 sampai 5 hari. Gejalanya akan semakin bertambah parah secara bertahap. Jika flu tidak juga membaik lebih dari 10 hari, sebaiknya segera menghubungi dokter.
ADVERTISEMENT
Cara Mengobati
Jika selama dianggap bisa sembuh dengan antibiotik, menyembuhkan pilek yang tepat ternyata harus dengan obat antivirus. Contohnya seperti antihistamin, dekongestan, paracetamol (acetaminophen), dan NSAID.
Selain itu, pilek juga bisa diredakan dengan obat-obatan berbahan dasar alami yang mengandung zink, vitamin C, atau vitamin D. Namun, semua obat itu tetap harus dibarengi dengan banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
Sedangkan kunci menyebuhkan flu adalah dengan banyak minum air putih dan istirahat yang cukup. Selain itu, obat pereda nyeri atau dekongestan juga dapat dikonsumsi untuk mengatasi sakit kepala, demam, dan hidung tersumbat.
Tak jarang flu juga dapat disembuhkan dengan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza), atau peramivir (Rapivab). Beberapa obat tersebut dapat mempercepat pemulihan dari flu dan mencegah komplikasi penumonia. Pastikan untuk bertanya sesuai resep dokter atau yang dianjurkan sebelum mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT
(Rav)