Kata-kata Bijak Tentang Kehidupan dan Keimanan dari Umar Bin Khattab

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Juni 2020 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi laki-laki. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laki-laki. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Kata-kata bijak seringkali datang dari sejumlah tokoh, termasuk salah satu panutan umat Muslim di seluruh dunia, Umar bin Khattab. Sebagai salah satu khalifah, Umar bin Khattab memberikan tuntunan untuk umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Umar bin Khattab memang dikenal sebagai sosok pejuang yang tegas dan pemberani. Tak heran bila dirinya disegani dan dihormati masyarakat Mekah sejak dulu.
Berikut ini adalah kata-kata bijak Umar bin Khattab mengenai kehidupan dan keimanan yang sering memotivasi umat Muslim lainnya.
"Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya."
"Ketahuilah sabar itu ada dua. Yang satu lebih utama daripada yang lain. Sabar pada waktu musibah itu baik. Yang lebih baik daripadanya lagi ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah."
"Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan."
"Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya."
ADVERTISEMENT
"Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah."
"Lidah akan terus berkata jujur selagi hatinya ikhlas dan luhur."
"Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan."
"Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran."
"Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita."
"Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik."
(Rav)