Konten dari Pengguna
Kendala dan Tantangan Mendorong Pembiasaan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
26 Mei 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitKiriman Pengguna
Kendala dan Tantangan Mendorong Pembiasaan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Apa kendala dan tangan Anda dalam mendorong pembiasaan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat? Simak uraiannya di sini!Berita Hari Ini

Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah meluncurkan program strategis bertajuk Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Inisiatif ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Kemdikbud, tujuh kebiasaan yang dimaksud mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur lebih awal. Sayangnya, dalam praktiknya, tidak sedikit pendidik, orang tua, maupun pemangku kepentingan yang menghadapi berbagai kendala ketika menyukseskan program ini.
Pertanyaannya, apa kendala dan tantangan dalam mendorong pembiasaan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat? Artikel berikut akan menguraikan jawabannya secara detail. Yuk, simak selengkapnya di sini!
Apa Kendala dan Tantangan Anda dalam Mendorong Pembiasaan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat?
Menurut informasi dari situs Kemdikbud, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan bagian dari Asta Cita ke-4 dalam visi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mendukung implementasi gerakan ini di seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Namun, masih terdapat sejumlah kendala dan tantangan dalam mendorong pembiasaan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Disadur dari Strategi Pengembangan Kreativitas Anak oleh Yeni Rachmawati, berikut beberapa hal yang bisa menjadi kendala dan tantangan dalam upaya mendorong potensi anak:
1. Hambatan Diri Sendiri
Kendala dan tantangan pertama datang dari anak itu sendiri. Kurangnya motivasi internal sering kali membuat anak enggan terlibat secara aktif dalam menjalankan kebiasaan positif yang ditanamkan melalui gerakan ini.
Faktor psikologis menjadi aspek penting yang memengaruhi kesiapan dan respon anak terhadap pembiasaan. Di samping itu, pola pikir yang terbentuk sejak dini juga mampu membentuk sikap anak terhadap segala perubahan.
Kemudian, faktor lain seperti tekanan harapan dari orang lain, rasa takut gagal, kurangnya upaya pribadi, hingga kemalasan mental juga bisa menjadi hambatan tersendiri.
ADVERTISEMENT
2. Pola Asuh
Selain faktor dari dalam diri anak, pola asuh orang tua juga menjadi kendala signifikan dalam mendorong pembiasaan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak, sehingga peran orang tua menjadi sangat krusial.
3. Sistem Pendidikan
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam mendukung atau menghambat pembiasaan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi kendalanya, yaitu sikap guru dan tekanan pada anak.
Idealnya, sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebiasaan baik secara konsisten. Namun, praktiknya tidak semudah itu. Itu kenapa, dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menyukseskan tujuan ini.
(NSF)