Ketahui Bahaya Tersembunyi dari Vape

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Maret 2020 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi Vape. Foto: Shuttestock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Vape. Foto: Shuttestock
ADVERTISEMENT
Sebagian orang percaya bahwa mengganti rokok konvensional dengan vape adalah pilihan yang terbaik. Meskipun vape diklaim tidak mengandung nikotin, tetapi cairan perasanya dapat merusak jaringan pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Kehadiran vape di Indonesia sendiri masih diperdebatkan akibat belum adanya payung hukum yang jelas untuk menaunginya. Beberapa lembaga pun telah mengambil sikap untuk menolak keras peredaran dan penggunaan rokok elektrik ini.
Sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantoni beberapa waktu lalu. Menurut Anung, vape dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.
"Kalau bicara rokok elektrik secara keseluruhan termasuk hasil diskusi dengan pak Menko PMK, posisi kita adalah melarang untuk hal itu kalau kemudian nanti BPOM yang punya otoritas untuk melakukan pelarangan sebuah produk tentu ada hal yang baik," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Lalu, apa yang membuat vape berbahaya untuk dikonsumsi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Mengenal Vape

Rokok elektrik memiliki tiga komponen utama, yaitu baterai, elemen panas dan tabung yang berisi cairan. Vape bekerja dengan cara membakar cairan pada tabung, lalu menghasilkan uap seperti asap rokok pada umumnya.
Kandungan dalam cairan vape tidak bisa dikatakan aman untuk kesehatan. Pasalnya, cairan tersebut mengandung gliserin, penambah rasa serta tobacco-specific nitrosamine (TSNA).
Berdasarkan jurnal Frontiers in Physiology, zat-zat kimia pada cairan vape dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada paru-paru. Uap yang dihasilkan dari pembakaran pun mengandung partikel halus yang bersifat toksik dan iritatif. Hal ini menunjukkan bahwa efek negatif vape tidak berbeda dengan rokok konvensional.

Bahaya Vape

Meskipun diklaim lebih aman dari rokok konvensional, nyatanya vape juga memiliki efek negatif bagi kesehatan. Berikut dampak buruk yang diakibatkan oleh vape:
ADVERTISEMENT

Menyebabkan Penyakit Kardiovaskuler

Pembakaran vape menghasilkan uap yang mengandung zat kimia berbahaya. Asetaldehida, Acrolein serta Formaldehida merupakan zat kimia yang terdapat di uap tersebut. Zat-zat tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Merusak Paru-paru

Dilansir dari health.com penggunaan vape dapat melumpuhkan silia (rambut halus) di saluran udara paru-paru. Silia berfungsi sebagai pelindung paru-paru dari mikroba. Kondisi ini menunjukkan bahwa silia pada pengguna vape tidak bekerja secara efektif. Alhasil, risiko paru-paru mengalami infeksi akan semakin tinggi.

Berisiko Kanker

Cairan dalam vape menjadi penyebab utama permasalahan kesehatan. Pasalnya, cairan ini mengandung partikel-partikel yang berbahaya. Ketika mengalami pembakaran, maka partikel tersebut dapat berisiko menimbulkan kanker.

Bisa Meledak

Selain cairan dan uap yang dihasilkan menimbulkan bahaya, alat vape sendiri pun berisiko untuk mengalami kerusakan. Telah banyak beredar kabar kejadian vape meledak.
ADVERTISEMENT
Salah satu kasusnya pernah diberitakan oleh New England Journal of Medicine pada Juni 2019 lalu. Kabar tersebut memuat cerita tentang seorang remaja yang rokok elektriknya meledak ketika sedang digunakan. Peristiwa ini membuat rahangnya patah dan dagunya mengalami luka goresan yang lebar.
(RAA)