Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Keutamaan Berdoa di Multazzam Lengkap dengan Doanya yang Disunahkan Rasulullah
11 Februari 2021 7:56 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Haji adalah salah satu ibadah yang diwajibkan bagi setiap Muslim dewasa yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah ini termasuk ke dalam rukun Islam kelima yang dianjurkan untuk dilakukan setidaknya sekali seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Saat melaksanakan ibadah haji, jemaah dianjurkan selalu memanfaatkan waktu untuk beribadah, termasuk berdoa kepada Allah SWT. Doa menjadi lebih mudah dikabulkan jika dipanjatkan di tempat-tempat tertentu. Tempat yang dimaksud adalah tempat yang diberkahi serta diridhoi oleh Allah SWT, salah satunya Multazzam.
Apa itu Multazzam? Dan bagaimana bacaan doa yang bisa dipanjatkan di Multazzam?
Pengertian Multazzam
Mengutip dari buku 200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat, Multazzam adalah tempat yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Di tempat ini doa lebih mudah dikabulkan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Multazzam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazzam kecuali akan dikabulkan” (HR. Ahmad)
Secara bahasa, Multazzam memiliki arti merapatkan. Seorang Muslim yang sedang berdoa di Multazam disunahkan untuk merapatkan dada, tangan, dan pipinya ke Multazzam.
ADVERTISEMENT
Sunah ini didasarkan pada hadist yang diriwayatkan Abu Daud, dari Abdurrahman bin Affan ia berkata,
“Saat Rasulullah SAW menaklukan kota Mekah, aku keluar dan melihat Rasulullah, dan para sahabat keluar dari Ka’bah. Mereka menyentuh sudut pintu Ka’bah sampai ke Hathim (sudut Hijr Ismail), menempelkan pipi mereka ke Ka’bah, dan Rasulullah di tengah-tengah mereka”
Doa Rasulullah Saat Berada di Multazzam
Mengutip Ensiklopedi Islam, berikut bacaan doa yang dibaca Rasulullah saat berada di Multazzam:
يا رَبِّ البيت العتيق إعتق رِقاَبَنَا وَرِقَابَ آبائِنَا وَأُمّهَاتِنَا وَإِخْوَانِنَا وَأَوْلَادِنَا وَأَحِبَّتِنَا وَجَمْيعِ الْمُسْلِمَيْنَ مِن النَّارِ يَا ذاَ الْجُوْدِ واَلْكَرَمِ وَالْفَضْلِ وَالْمَنِّ وَالْعَطَاءِ وَالْإِحْسانِ اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
ADVERTISEMENT
''Ya Allah yang memelihara Al Bait al Atieq (Ka'bah) merdekakanlah kami, bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, saudara-saudara kami dan anak-anak kami dari belenggu api neraka Wahai Yang Mahamurah, Yang Mahamulia, Yang Mahautama, Yang Maha Pengarunia, Yang Maha Pemberi Kebaikan. Ya Allah jadikanlah segala urusan kami mendatangkan kebajikan, jauh dari segala kehinaan dunia dan siksa akhirat.''
اَللّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ واقِفٌ تَحْتَ بَابِكَ مُلْتَزمٌ بِأعْتَابِكَ مُتَذَلِّلٌ بَيْنَ يَدَيْكَ، أَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَأَخْشَى عَذَابَكَ يَا قَدِيْمَ الْإحْسَانِ، اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ أنْ تَرْفَعَ ذِكْرِي، وَتَضَعَ وِزْرِي، وَتُصْلِحَ أمْرِي، وَتُطَهِّرَ قَلْبِي، وَتُحَصِّنَ فَرْجِي، وَتُنَوِّرَ قَلْبِي، وَتَغْفِرَ لِي ذَنْبِي، وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَا مِنَ الْجَنَّةِ
''Ya Allah, aku ini hamba-Mu dan anak hamba-mu yang sedang berdiri di bawah rumah-mu di Multazam, aku menghadap dan bersimpuh di hadapan-Mu. Aku mengharapkan rahmat-Mu, takut akan siksa-Mu, wahai Pemberi Kebajikan. Ya Allah aku memohon kepada-Mu terimalah zikir-ku (pada-Mu), hilangkanlah dosa-dosaku, lancarkanlah urusanku sucikanlah hatiku, sinarilah kuburku, ampunilah dosaku dan aku mohon pada-Mu berikanlah derajat tinggi di surga.'' (HR Ahmad bin Hanbal atau Imam Hanbali).
ADVERTISEMENT
(MSD)