Masker Scuba Dilarang Dipakai di KRL, Ini Rekomendasi Penggantinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 September 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi masker N95. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masker N95. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
PT Kereta Commuter Indonesia merilis aturan tentang penggunaan masker yang tepat untuk pengguna transportasi KRL. Aturan tersebut menyoroti jenis-jenis masker yang efektif untuk meredam risiko terpapar debu, virus, dan bakteri.
ADVERTISEMENT
PT KCI mewajibkan penumpang menggunakan masker dengan bahan paling sedikit dua lapis, serta melarang penumpang memakai masker scuba dan buff. Sebab, berdasarkan penelitian dari Duke University, dari sekian jenis masker yang diuji, buff dan scuba adalah yang paling buruk efektivitasnya.
Masker scuba merupakan masker kain dari bahan neophrene (polychloroprene), yang banyak dipakai untuk membuat pakaian penyelam. Karena sifatnya yang elastis, masker ini dapat mengikuti bentuk wajah sehingga lebih nyaman dipakai. Namun, tingkat keamanannya justru di bawah masker standar bedah.
Nah agar tidak keliru, berikut adalah rekomendasi masker-masker untuk mencegah penularan virus corona.

Masker N95

Masker N95.
Masker ini memiliki lapisan filter yang dapat menyaring 95% partikel berukuran >0,3 mikron. Artinya, masker tersebut cukup efektif untuk menghalau partikel kecil seperti debu, virus dan bakteri di udara, serta percikan air liur.
ADVERTISEMENT
Masker N95 terasa ketat di wajah ketika digunakan karena memang didesain untuk menutupi hidung dan mulut secara pas. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tidak merekomendasikan penggunaan masker ini untuk aktivitas sehari-hari. Sebab, desainnya memang bisa membuat orang sulit bernapas.

Masker Bedah

Ilustrasi masker bedah yang dipakai oleh tenaga medis. Foto: Shutter Stock
Masker bedah merupakan masker sekali pakai yang kerap digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah umumnya terdiri dari tiga lapisan, yaitu kain spunbond, filter melt blown, dan kemudian spunbond lagi.
Bagian luar spunbond bersifat anti air, lapisan tengah berfungsi sebagai filter, dan lapisan dalam yang berwarna putih berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut. Keefektifan masker ini adalah 80%-95%.

Masker FFP1

Masker FFP1. Foto: HDI store
Masker ini lebih nyaman digunakan bagi orang-orang yang mengalami kesulitan bernapas saat mengenakan masker. Masker FFP1 dapat menyaring setidaknya 80% - 95% partikel yang ada di udara.
ADVERTISEMENT

Masker Bahan Tiga Lapis

WHO mengeluarkan aturan agar masyarakat menggunakan masker kain dengan minimal tiga lapisan dengan kombinasi yang beragam. Beberapa jenis kain yang bisa digunakan yaitu katun, polyester, nylon, dan masih banyak lagi.
Jenis bahan masker kain dan tingkat filtrasinya. Foto: WHO
Kombinasi yang ideal contohnya adalah bahan katun atau cotton blends untuk lapisan yang menyentuh mulut dan hidung, material polypropylene atau katun untuk lapisan tengah, serta polypropylene, polyester, atau gabungan keduanya untuk lapisan terluar.
(ERA)